Jahat Banget, Sopir Ojol Kena Tipu Rp550 Ribu dengan Orderan Fiktif

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Kamis, 28 May 2020 06:30 WIB
Kolong rel kereta Juanda kini menjadi lokasi shelter ojek online. Keberadaan shelter itu guna mencegah terjadinya penumpukan ojek online di pinggir jalan. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta, Insertlive -

Krisis pandemi virus corona Covid-19 telah "menggebuk" sektor finansial dan ekonomi sehingga menyebabkan banyak bisnis gulung tikar serta mengalami kerugian besar. 

Situasi panceklik tersebut juga memberikan pengaruh buruk pada para sopir ojek online (ojol) yang mengalami sepi orderan. 

Namun, entah kenapa masih ada saja orang jahat yang tega menipu sopir ojol  dengan melakukan orderan fiktif. 

ADVERTISEMENT

Akun Instagram @divisihumaspolri mengunggah video yang memperlihatkan seorang bapak sopir ojol terdiam lesu setelah mengetahui dirinya ditipu dengan pesanan palsu.

Tak tanggung-tanggung, pesanan yang mencapai Rp550 ribu tersebut telah membuat sopir ojol meminjam uang teman untuk memenuhi orderan tersebut. 

"Jadi pas piket ada bapa2 gojek nyari alamat oderannya. Beliau sampe minjem uang ke rekan kerjanya demi orderan ini, tapi ternyata orderan yang dia dapat palsu," tulis keterangan pada video. 

Sopir ojol, kata keterangan video, hanya bisa pasrah karena sedari bulan puasa tidak pernah dapat orderan. 

Salah satu petugas piket di Polda Banten mencoba menelpon si pemesan, tetapi nomornya itu sudah tidak aktif. 


[Gambas:Instagram]



Tidak tega melihat sang bapak ojol, para petugas di Polda Banten pun berinisiatif patungan untuk membantu sopir ojol. 

Mereka berhasil mengumpulkan uang sebesar nominal pesanan fiktif. 

Selain menggantikan uang sopir ojol, mereka pun memberikan makan nasi boks. 

"Apresiasi untuk Petugas Yanma penjagaan Polda Banten @protokol00 yang sudah membantu dan membayarkan orderan fiktif bapak ojek online di penjagaan.
#PengabdianPolri," tulis @divisihumaspolri.

[Gambas:Video Insertlive]



(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER