Jakarta, Insertlive -
Buah Kurma memiliki tempat istimewa di antara buah-buah lainnya dalam Islam.
Rasulullah SAW bersabda bahwa buah Kurma baik untuk membatalkan puasa saat berbuka puasa.
''Jika salah seorang di antara kalian berbuka, berbukalah dengan kurma karena kurma itu membawa berkah. Jika tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih,"(HR Abu Dawud).
Lebih dari 20 kali buah Kurma disebutkan dalam Al Quran dan tertulis sebagai makanan surga.
Pada surah Maryam, Al Quran juga menuliskan berbagai manfaat buah kurma untuk kesehatan manusia.
"Goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.'' (QS Maryam: 25).
Berdasarkan sejumlah jurnal kesehatan menyebutkan bahwa Kurma dapat menyeimbangkan kadar glukosa setelah berpuasa.
Oleh karena itu, mengonsumsi Kurma saat buka puasa dapat memberikan waktu bagi tubuh untuk memulai proses pencernaan lambung yang telah berpuasa selama lebih kurang 14 jam.
Sebenarnya, Kurma mengandung sejuta khasiat baik untuk keberlangsungan kesehatan manusia. Apa saja? Berikut uraiannya:
Tinggi Serat
Kandungan serat pada Kurma sangat tinggi sehingga sangat baik untuk tubuh. Pada satu kurma mengandung enam persen dari asupan serat seharian yang dibutuhkan tubuh.
Manfaat serat pada tubuh seperti kita ketahui mampu mencegah sembelit, menurunkan kadar kolestrol (terutama jenis kolestrol jahat, mencegah obesitas, dan menjaga usus besar tetap sehat.
Selain itu, serat dalam kurma bermanfaat untuk mengendalikan gula darah, memperlambat pencernaan, dan dapat membantu mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan.
Kurma mengandung nutrisi yang sangat baik. Sebuah studi di US International Journal of Food, Sciences, and Nutrition menyimpulkan bahwa kurma mengandung setidaknya 15 mineral, tinggi asam amino, dan asam lemak tak jenuh yang memberikan dampak baik pada kesehatan.
Kandungan vitamin pada Kurma juga tinggi dan salah satu makanan anjuran untuk menguatkan tulang. Kurma juga menjadi solusi untuk kesehatan mata, kulit, dan selaput lendir.
Oleh karena itu, Kurma merupakan buah berkhasiat tinggi untuk melawan penyakit osteoporosis, mengontrol gula darah, dan mencegah penuaan dini.
Tinggi Antioksidan
Jurnal penelitian NCBI mempublikasikan bukti bahwa kandungan kurma sangat positif bagi tubuh. Kurma memiliki antioksidan tinggi yang ampuh dalam mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Pasalnya, antioksidan memang mampu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam tubuh.
Flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik adalah beberapa jenis antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Selain itu, Karotenoid juga dapat mengurangi risiko gangguan pada mata terkait penuaan, seperti degenerasi makula.
Sebuah studi yang diprakarsai oleh Neural Degeneration Research pada tahun 2016 silam menyimpulkan buah ini berpotensi menghambat produksi protein penyebab peradangan otak, interleukin 6 (IL-6).
Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Kemudian, penelitian pada hewan juga memperlihatkan Kurma dapat mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang bisa membentuk plak di otak.
Penumpukkan plak pada otak dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak yang bisa menyebabkan kematian sel otak pemicu penyakit Alzheimer dan demensia.
Melancarkan Pelancaran
Kurma dapat dicerna dengan mudah sehingga tidak akan menjadi gangguan pada perut orang yang berpuasa. Kurma mampu meredakan sembelit karena mengaktifkan cairan pencernaan dan sekresi yang mempersiapkan perut untuk menerima makanan setelah hari puasa yang panjang.
Berbuka puasa dengan kurma mengurangi rasa lapar agar seseorang tidak makan berlebihan sehingga menimbulkan kesehatan pencernaan.
Mencegah Penyakit Jantung
Hasil penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2009 merangkum manfaat konsumsi kurma dapat berdampak baik pada kesehatan jantung karena tinggi kandungan kalium.
Selain itu, kurma juga efektif dalam mengurangi kadar trigliserida dan mengurangi stres oksidatif, dua hal yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung dan stroke.
(syf/syf)