Rugi Imbas Corona, H&M Tutup 170 Toko secara Permanen

Peritel busana siap pakai asal Swedia H&M memutuskan untuk menutup lebih kurang 170 toko yang tersebar di berbagai negara secara permanen.
Keputusan tersebut karena H&M mengalami kerugian besar akibat pandemi virus corona Covid-19.
Selain pandemi, peralihan gaya belanja dari konvensional menjadi online juga memengaruhi penjualan toko.
Tahun lalu, lebih kurang 40 gerai sudah ditutup.
Kini, sebanyak 130 toko lainnya bakal ditutup sebagai antisipasi untuk mencegah kerugian lebih besar karena angka penjualan yang terus menurun karena virus corona.
Berdasarkan pengakuan CEO H&M Helena Helmersson, penjualan memperlihatkan pemulihan yang baik seiring dilonggarkannya lockdown dan pembatasn sosial di sejumlah negara.
Pemulihan angka penjualan, kata Helena, lebih cepat dari yang sudah diperkirakan.
"Untuk menyesuaikan perubahan perilaku konsumen yang cepat akibat COVID-19, kami juga mempercepat pengembangan platform digital, mengoptimalkan portofolio toko dan lebih jauh lagi mengintegrasikan koneksi-koneksi," jelas Helena dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Footwear News.
Laiknyafashion brand lainnya, H&M mengalami kerugian besar karena pandemi virus corona.
Kerugian tersebut terus berlanjut pada kuartal kedua sampai akhir Mei 2020 H&M melaporkan kerugian hingga Rp454 miliar.
(syf/syf)TERKAIT