8 Fakta Menarik Tentang Kekaisaran Jepang

ikh | Insertlive
Selasa, 30 Apr 2019 21:41 WIB
Ada sejumlah fakta menarik mengenai kekaisaran Jepang dari masa ke masa. Foto: (The Imperial Household Agency of Japan via AP)
Jakarta, Insertlive - Keputusan Akhito untuk lengser dari tahta kekaisaran Jepang memang menjadi perbincangan hangat dunia. Sebelumnya kaisar Kokaku yang memimpin Jepang juga pernah mundur dari tahtanya pada 1817 atau 202 tahun silam.

Kekaisaran Jepang telah dipimpin oleh 125 kaisar sepanjang sejarahnya. Era kepemimpinan masing-masing kaisar tersebut pasti memiliki satu perbedaan dengan yang lainnya. Terutama soal budaya dan tata kelola pemerintahan Jepang pada saat itu.

Jepang memang dikenal sebagai negara yang kuat mempertahankan tradisi termasuk kebudayaan dari kekaisarannya. Berikut ini sejumlah fakta menarik soal kekaisaran Jepang yang mungkin perlu kalian ketahui versi Insertlive.

ADVERTISEMENT



Pada tahun 1881 permaisuri Jingu menjadi wanita pertama yang gambarnya terpajang di uang kertas Jepang. Seniman bernama Edoardo Chiossone membuat gambar tersebut dengan menggunakan model seorang perempuan yang bekerja di percetakan pemerintahan Jepang.

Perempuan itu menjadi modelnya karena memang sangat sedikit dokumentasi foto tentang permaisuri Jingu yang tersimpan di Jepang. Tidak ada foto bahkan catatan sejarah asli tentang keberadaan permaisuri legendaris Jepang itu. Permaisuri Jingu juga dikenal sebagai salah satu parjurit wanita pertama dan terhebat di Jepang. Kaisar Jimmu adalah kaisar pertama yang memerintah era kekaisaran Jepang. Menurut mitologi ia diturunkan dari surga untuk memimpin di pemerintahan kekaisaran Jepang.

Menurut cerita rakyat Jepang, kaisar Jimmu adalah keturunan dari Amaterasu dan susanoo. Amaterasu adalah dewi matahari sedangkan Susanoo adalah dewa badai. Jepang memang salah satu negara kepulauan yang berada di Asia. Jepang dahulu kala disebut dengan nama Akitsushima atau kepulauan capung.

Nama itu berasal dari kisah legendaris kaisar pertama Jepang, Jimmu. Dalam ceritanya, kaisar Jimmu saat itu sedang bersantai saat seekor nyamuk hinggap di tubuhnya.

Karena keturunan dewa dan dewi, maka nyamuk yang hinggap itu tidak bisa terbang setelah hinggap di kulit Jimmu. Tak lama kemudian seekor capung terbang menukik dan membunuh nyamuk tersebut. Dari situ lah kaisar Jimmu akhirnya menamai Jepang dengan sebutan kepulauan capung. Perintah dari kaisar Komei untuk mengusir orang asing yang dianggap barbar sering disebut sebagai penyebab terjadinya insiden Namagumi. Para samurai mengambil tindakan sendiri dengan menyerang sebuah komplek penampungan yang terdapat banyak pedagang asal Inggris.

Charles Lennox Richardson terbunuh dalam insiden pembantaian tersebut. Hal itu yang membuat pemerintahan kerajaan Inggris berang dan menyerang Jepang di wilayah pelabuhan Kagoshima dan Satsuma. Ketika seorang kaisar Jepang mati, maka akan diadakan prosesi pemakaman yang mewah. Setiap kaisar yang mati akan mendapatkan hadiah spesial dari kerajaan.

Prosesi pemakamannya akan digelar sejauh empat mil dan dihadir sekitar 20 ribu orang pelayat. Biasanya pemakaman akan diadakan pada malam hari dan dihiasi pemandangan obor yang menyala. Kaisar dan ratu di kekaisaran Jepang hanya memiliki satu gelar nama saja. Karena secara teknis mereka tidak memiliki nama belakang.

Tentu saja hal itu karena mereka semua merupakan bagian dari keluarga besar kekaisaran Jepang. Jadi ketika seorang gadis menikahi kerabat kekaisaran, maka ia harus melepas nama keluarganya. Hal itu terjadi saat Michiko dinikahi oleh kaisar Akihito. Kebanyakan kerajaan di dunia pasti memiliki nama sebutan untuk tahta kerajaannya. Kekaisaran Jepang juga punya sebutan untuk keluarga kerajaan yakni tahta Krisan.

Nama itu merujuk pada bentuk tahta kekaisaran yang berada dalam istana di Kyoto, Jepang. Bunga Krisan merupakan simbol sakral bagi keluarga kekaisaran Jepang. Kekaisaran Jepang mungkin masih tidak memperhatikan persoalan kesetaraan gender. Hal ini terlihat dari garis kekaisaran yang sebagian besar laki-laki.

Hanya 8 wanita yang mampu memerintah sebagai permaisuri dari 125 garis pemimpin kekaisaran Jepang. Apa lagi tidak banyak permaisuri yang duduk di tahta kekaisaran dalam kurun waktu yang lama.
(ikh/ikh)
1 / 9
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER