Beda Cardiac Arrest dan Serangan Jantung yang Dikaitkan dengan Kematian Marissa Haque

agn | Insertlive
Kamis, 03 Oct 2024 21:00 WIB
Marissa Haque Beda Cardiac Arrest dan Serangan Jantung yang Dikaitkan dengan Kematian Marissa Haque/Foto: Instagram @marissahaque
Jakarta, Insertlive -

Dunia hiburan berduka atas kepergian artis senior Marissa Haque yang meninggal dunia pada Rabu (2/10) dini hari.

Marissa meninggal pada usia 61 tahun. Istri Ikang Fawzi itu ditemukan tidak sadarkan diri dalam kondisi tidur. Ia lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Banyak yang tak menyangka Marisaa Haque pergi begitu cepat. Publik pun menduga sang artis mengidap serangan jantung hingga nyawanya tak terselamatkan.

ADVERTISEMENT

Melansir detikcom, spesialis jantung dr Vito A Damay mengatakan pemicu meninggal dunia saat tidur bisa berkaitan dengan masalah jantung. Kondisi tersebut dinamakan sudden cardiac arrest atau saat jantung berhenti secara tiba-tiba. Namun, cardiac arrest berbeda dengan serangan jantung.

"Cardiac arrest dan serangan jantung adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan jantung. Seringkali memang serangan jantung menyebabkan henti jantung," beber dr Vito dalam keterangan tertulis.

Vito menjelaskan cardiac arrest terjadi saat jantung berhenti berdetak secara efektif sehingga darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh.

"Cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, sehingga darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal," jelasnya.

Sementara serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung terhambat oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Kondisi itu menyebabkan kerusakan pada otot jantung.


"Sementara serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung," jelas dr Vito.

"Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest," sambungnya.

(agn/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER