Nyeri Dada Tak Selalu Gejala Serangan Jantung, Ini Perbedaannya

ARM | Insertlive
Senin, 27 May 2024 21:45 WIB
Ilustrasi Serangan Jantung Nyeri Dada Tak Selalu Gejala Serangan Jantung, Ini Perbedaannya (Foto: Freepik)
Jakarta, Insertlive -

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Johan Winata mengungkapkan bahwa nyeri di dada tidak melulu pertanda penyakit jantung.

Nyeri di daerah tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kulit, lemak, otot, tulang, paru-paru, jantung, hingga sistem pencernaan.

"Di rongga dada itu di luar ke dalam ada kulit, ada otot, ada tulang, ada paru-paru, ada saluran cerna, ada jantung. Itu semua bisa bikin nyeri," ungkap Johan Winata dalam konferensi pers Pentingnya Deteksi Dini untuk Penanganan Kesehatan Jantung di Jakarta, Senin (27/5).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dokter yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah ini menjelaskan perbedaan nyeri dada yang diakibatkan oleh penyakit jantung akibat penyumbatan pembuluh darah atau dikenal dengan jantung koroner.

Nyeri tersebut muncul ketika jantung tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Biasanya dipicu setelah melakukan kegiatan yang berat.

"Kalau sumbatan artinya ada gangguan aliran darah. Gejala nyeri dada yang paling sering timbul pada saat jantung bekerja lebih berat," bebernya.

"Saat angkat berat muncul nyeri di dada, juga nyeri dada pada saat lagi nggak ngapa-ngapain, tapi heboh. Nyeri dada dibarengi keringat dingin, berdebar-debar, sesak napas, itu juga patut dicurigai adanya serangan jantung," sambungnya.

Selain itu, Johan Winata menambahkan bahwa nyeri akibat penyumbatan pembuluh darah itu bisa muncul di berbagai bagian tubuh.


"Lokasinya paling banyak di dada bagian tengah, bisa menjalar ke lengan kiri, bisa menembus ke belakang, bisa ke leher, ada juga nyerinya di ulu hati, di rahang, atau di kelingking," bebernya.

"Kualitas nyeri dada pada masing-masing orang juga berbeda-beda, kebanyakan pasien merasa seperti ditekan benda berat, bisa juga seperti ditusuk-tusuk, bisa juga seperti terbakar, bisa juga seperti diremas-remas," tambahnya.

Sedangkan nyeri dada yang timbul karena serangan jantung terasa lebih berat karena disertai gejala keringat dingin, mual, muntah, dan pucat.

Oleh sebab itu, Johan Winata menyarankan kepada orang yang merasakan gejala nyeri tersebut untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter untuk dilakukan tes intensif.

(arm/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER