Larang Pilih Ustaz yang Suka Memaki, Quraish Shihab Bilang Begini

Mendalami Islam melalui dakwah dari seorang ustaz perlu ada hal penting yang harus diperhatikan, yakni memilih ustaz yang tepat.

Terkadang, ada beberapa ustaz yang menyampaikan dakwahnya dengan cara yang kasar, seperti memaki.

Seorang ustaz yang pada dasarnya suka memaki tidak seharusnya dijadikan sebagai pilihan oleh masyarakat, meski tujuannya adalah untuk mendapatkan ilmu agama dari ustaz tersebut.

Cendekiawan Muslim Indonesia, Quraish Shihab, mengatakan bahwa masyarakat dilarang untuk memilih seorang ustaz yang suka melontarkan kata makian.

Menurut Quraish Shihab, para pendakwah seharusnya meniru perilaku terpuji Rasulullah Saw., yakni berlemah lembut dalam menyiarkan agama Islam.

Seorang ustaz harus menghindari kata-kata yang tergolong sebagai makian, meski ustaz tersebut bertujuan memberi kritik atau mengingatkan umat.

Selain itu, cendekiawan Muslim yang bernama lengkap Al-Habib Muhammad Quraish Shihab ini menegaskan bahwa ustaz yang layak dipilih adalah ustaz berpaham moderat.

"Pilihlah ustaz yang menganut paham wasathiyah (moderat), Anda tidak akan mendengar makian," kata Quraish Shihab, dikutip pada Jumat (14/6).

Quraish Shihab berpendapat bahwa seorang ustaz yang berpaham moderat cenderung menerima kritikan dan masukan, sehingga ia tidak fanatik terhadap satu pandangan saja.

Tak hanya itu, seorang ustaz yang berpaham moderat juga memiliki pengetahuan yang luas, sehingga ia bisa menilai serta menghargai suatu pendapat.

Adapun seorang ustaz yang minim pengetahuan akan berpikiran sempit dan mudah menyalahkan suatu pendapat yang tak sejalan dengannya.

"Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin besar toleransinya, semakin sempit semakin bodoh," ujarnya.

Sikap Lemah Lembut menurut Ustaz Askar Wardhana

Dalam sebuah video ceramah singkat pada kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam, Ustaz Askar Wardhana menjelaskan tentang bersikap lemah lembut dalam Islam.

Ustaz Askar menceritakan tentang sekelompok orang Yahudi yang menemui Rasulullah Saw.. Mereka lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah yang mengandung harapan kecelakaan atau kematian baginya.

Istri Rasulullah Saw., Aisyah, membalas ucapan sekelompok orang Yahudi dengan ucapan yang mendoakan laknat atas mereka.

Namun, Rasulullah Saw. justru menegur Aisyah dan menasihatinya bahwa Aisyah tidak seharusnya berucap kasar karena Allah Swt. adalah Yang Maha Lemah Lembut.

Selain itu, Ustaz Askar juga mengatakan bahwa Allah Swt. mencintai kelemahlembutan.

"Allah Swt. mencintai kelembutan di dalam semua perkara seluruhnya," kata Ustaz Askar, dikutip Insertlive dari kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam pada Jumat (14/6).

Dengan kisah Rasulullah Saw. di atas, umat Muslim dapat mengambil pelajaran bahwa sifat lemah lembut merupakan akhlak mulia yang sangat penting.

Sifat lemah lembut harus ditumbuhkan dalam diri setiap Muslim, terutama dalam keluarga masing-masing, yang lalu disebarkan ke masyarakat di sekitarnya.