Mandi Wajib Tak Pakai Sabun dan Sampo, Sah Atau Tidak?

Dalam Islam, mandi wajib adalah sebuah aturan dari Allah untuk umat Muslim dalam kondisi dan syarat tertentu.

Mandi berasal dari kata bahasa Arab Al-Ghuslu, artinya mengalirkan air pada sesuatu. Secara istilah, Al-Ghuslu adalah menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus bertujuan untuk menghilangkan hadast besar.

Cara Pelaksanaan Mandi Wajib

Cara melakukan mandi wajib telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang diambil dari HR Muslim dan Bukhari. Secara ringkas, berikut adalah cara mandi wajib dalam Islam.

• Niat
• Membasuh seluruh anggota badan yang zahir
• Rambut dalam kondisi terurai atau tidak terikat
• Memberikan wewangian bagi wanita setelah haid

Hukum Mandi Wajib Tanpa Sabun dan Sampo

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan ada rukun dalam mandi wajib. Di bawah ini adalah penjelasannya.

1. Niat

Orang yang hendak melaksanakan mandi wajib berniat dalam hati untuk menghilangkan hadast besar dari tubuhnya.

2. Meratakan Air ke seluruh Tubuh

Rukun yang kedua adalah meratakan air ke seluruh tubuh bagian luar, termasuk rambut dan bulu-bulu, baik yang tebal maupun tipis.

Rukun mandi wajib hanya niat dan meratakan air ke seluruh tubuh saja. Mandi janabah hanya membutuhkan niat dan air, tidak memerlukan sampo atau cairan pembersih apa pun.

Oleh karena itu, jika seorang Muslim melaksanakan mandi wajib dan tidak menggunakan sampo atau sabun mandi lain, maka mandi wajib tetap sah. Tidak ditemukan kewajiban menggunakan sampo ketika mandi janabah.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Habib Syekh Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al-Kaff. Dalam kitab at-Taqrir as-Sadidah fil Masailil Mufidah, secara terperinci menekankan rukun mandi hanya terdiri dari dua hal saja.