Pakar Ungkap Alasan Wanita Lebih Rentan Terkena Cedera saat Olahraga

Dokter Yohannes Toban Layuk Allo mengungkapkan alasan mengapa wanita lebih rentan terkena cedera saat melakukan olahraga.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita lebih mudah terkena cedera saat melakukan olahraga.

"Secara statistik benar, ada beberapa alasannya. Pertama, dulu perempuan itu lebih kurang berolahraga dibanding laki-laki," ungkap Yohannes Toban Layuk Allo dalam acara Diskusi Media bersama Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta Selatan, Kamis (8/2).

Yohannes Toban Layuk Allo menambahkan bahwa kebanyakan wanita yang mulai berolahraga kurang memahami soal teknik-teknik pemanasan hingga teknik saat melakukan gerakan olahraga.

"Zaman dulu apalagi kalau di daerah, perempuan itu frekuensi olahraganya kurang. Sehingga tentu kebiasaan melakukan olahraga, mengetahui teknik-teknik yang benar, itu lebih kurang dipahami oleh perempuan," sambungnya.

Selain faktor tersebut, Yohannes Toban Layuk Allo mengungkapkan bahwa otot yang ada di dalam tubuh wanita lebih kecil dibandingkan dengan lai-laki.

Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh kepada performa saat melakukan olahraga.

"Yang kedua, secara umum otot perempuan lebih kecil dibandingkan otot laki-laki karena adanya perbedaan hormon. Karena otot yang lebih kecil risiko mengalami putaran sendi atau cedera sendi lebih besar," beber dokter spesialis ortopedi konsultan sports injury yang berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya tersebut.

Selain itu, bentuk kaki perempuan juga cenderung berbentuk X dan tidak lurus sempurna.

Hal tersebut juga membuat perempuan memiliki risiko cedera yang besar saat melakukan olahraga.

"Perempuan itu cenderung lututnya sedikit X dibandingkan lurus, bentuk ini akan membuat mekanisme lebih mudah cedera, terutama cedera ACL," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Yohannes Toban Layuk Allo memberikan saran agar perempuan terhindar dari cedera saat melakukan olahraga.

"Perempuan harus meningkatkan frekuensi olahraganya dan diimbangi dengan latihan pengembangan otot," pungkasnya.