Jajan Kopi di Lawson Terkece Sedunia, Belatar Langsung Pemandangan Gunung Fuji

Sejak pagi, pengunjung sudah ramai mengantre di depan Lawson, Kawaguchiko, Jepang. Arsitektur Lawson ini nggak beda jauh sama Lawson di kawasan urban kota-kota besar Jepang lainnya.

Tapi sudah jelas mengapa Lawson ini spesial dan diantre banyak orang di laman parkirnya. Itu tak lain Lawson Kawaguchiko berlatar gunung Fuji, ikon dari negeri Sakura tersebut.

InsertLive berangkat dari tempat penginapan di Asakusa-Bashi, Tokyo dengan menggunakan bus Nohi. Sebelum sampai terminal bus Nohi, dari hotel kami menempuh 45 menit dengan bus dalam kota lalu berkumpul dengan turis lainnya di Stasiun Tokyo Yaesu Exit. Stasiun ini adalah sekaligus terminal di mana bus arah ke Kawaguchiko akan stand by. Seperti ke Shirakawa-go, kami memesan tiket bus jauh hari di Indonesia sebelum berangkat ke terminal tersebut.

Di luar pesawat, waktu keberangkatan transportasi di Jepang sangat jarang delay. Prinsip tepat waktu mereka saklek. Artinya, ada lebih baiknya kamu stand by 45 menit di terminal bus antar-kota atau stasiun kereta Shinkansen jika memang bertujuan pindah kota. Lain cerita jika itu adalah kereta dan bus dalam kota, maka kloter berikutnya biasanya tidak terlalu lama tersedia kembali di peron dan terminal kecil.

Lawson di Kawaguchiko masih diselimuti salju di Februari/ Foto: Lawson di Kawaguchiko Jepang / Rio InsertLive

Perlu diingat, kami sama sekali tidak menggunakan jasa travel tour di mana kami mencari tahu semuanya sendiri dengan internet. Pastikan Anda membawa wifi portable yang dibawa dari Indonesia agar mudah mengulik serta mengakses informasi.

Perjalanan cukup panjang hingga sempat istirahat dan tertidur pulas karena durasi mencapai sekitaran dua jam lebih. Sesampainya di sana, kami cukup beruntung cuaca di sana masih cerah pagi harinya.

Gunung Fuji masih terlihat jelas. Spot di dekat Lawson juga cukup sangat strategis untuk mengambil gambar megah dan gagahnya gunung tersebut.

Di samping Lawson ada jalan menuju belahan pintu kereta api di mana backgroundnya langsung berhadapan dengan gunung Fuji.

Laman parkir Lawson ramai orang yang berfoto. Masalahnya memang agak butuh effort lebih untuk berfoto bagi solo traveler. Itu sebab masih agak sulit berfoto meski membawa tripod dan ponsel bertimer.

Lantaran untuk mengambil foto kita perlu meletakkan tripod dan ponsel di seberang jalan Lawson ikonik tersebut. Masalahnya, kita tidak bisa menyeberang sembarangan meski itu jalan kecil.

Artinya, kita mesti meminta pertolongan dari orang lain untuk mengambil foto kita agar berlatar Lawson yang membelakangi langsung besarnya gunung Fuji.

Lawson paling kece sedunia ada di Jepang, punya gang kece di sampingnya untuk berforto/ Foto: Lawson Kawaguchiko Jepang / Rio InsertLive

Namun jangan khawatir, jika kalian bukan perfeksionis, masih bisa menaruh tripod ponsel atau kamera di laman parkirnya. Meski agak terhalang kabel listrik, namun pose di situ tetaplah ciamik.

Saran kami untuk ke area gunung Fuji harus tetap sepagi mungkin. Sebab, di hari kami berkunjung ke sana saja, aman mendung sudah menutupi puncak Fuji setelah siang jelang sore tiba.

Setelah Fuji tertutup, kawasan di Lawson itu mendadak agak sepi. Tapi kalian bisa mengunjungi spot-spot cantik lain jika sudah sampai ke Kawaguchiko.

InsertLive jajan beberapa kudapan termasuk onigiri untuk mengganjal lapar. Namun tentu kita nggak bisa melewatkan jajan kopi di Lawson. Tapi jangan harap kalian bisa ngopi cantik duduk-duduk lama sembari berdiskusi macam nongkrong di Lawson Cipete, Jaksel.

Lawson paling kece sedunia ada di Jepang, penampakan jajanan ritel dalamnya / Foto: Lawson Kawaguchiko Jepang / Rio InsertLive

Lawson Jepang Tidak Bisa Buat Nongkrong!

Buang jauh-jauh pikiran itu karena Lawson Jepang semuanya rata seperti Konbini lainnya macam Sevel dan Family Mart di kota-kota besar tanah Matahari Terbit.

Lawson Kawaguchiko hanya bisa jajan untuk dibawa pulang. Artinya tak disediakan tempat duduk dan meja sama sekali.

Lalu bagaimana jika sudah puas menikmati Lawson di Kawaguchiko? Tenang, masih banyak pilihan buat kamu kaum-kaum minim jajan.

Kalian bisa menikmati pemandangan sambil menaiki gondola atau menikmati danau Kawaguchiko. Kalian juga bisa memasuki hutan terkenal di Jepang yakni Aokigahara yang tersohor karena sebutan hutan bunuh diri.

Kawaguchiko terletak di Prefektur Yamanashi. Saat Februari, cuaca di sana masih sangat terasa dingin menusuk tulang meski paginya sinar matahari cukup berlimpah.

Bahkan di sepanjang jalan di kawasan itu, juga masih tersisa banyak salju meski tak setebal di masa-masa puncak musim dingin seperti Januari dan Desember.