Arti dan Keistimewaan Nama Muhammad dalam Islam

Alfiani Fatimah Azahro | Insertlive
Kamis, 14 Dec 2023 21:45 WIB
Nabi Muhammad SAW Arti dan Keistimewaan Nama Muhammad dalam Islam/Foto: Getty Images/iStockphoto/Gogosvm
Jakarta, Insertlive -

Memilih nama anak tentu bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Karena, nama adalah doa serta harapan orangtua kepada anaknya.

Diriwayatkan oleh Abu Daud, "Pada hari kiamat setiap orang akan dipanggil dengan nama sebutan dan nama ibunya. Oleh karena itu, gunakanlah nama yang baik."

Tak hanya itu, nama dengan makna yang bagus adalah wujud penghormatan orangtua terhadap anaknya sekaligus kepatuhannya terhadap Rasulullah. Rasulullah pernah bersabda, "Muliakanlah anak-anakmu dan perbaguslah nama-nama mereka."

ADVERTISEMENT

Maka, tak heran jika banyak umat Muslim yang mengambil nama-nama nabi untuk digunakan sebagai nama anaknya. Salah satu nama nabi yang sering digunakan untuk menamai anak laki-laki adalah Muhammad.

Lantas, apa sebenarnya arti nama Muhammad? Apakah ada keistimewaan dengan nama Muhammad? Dan apa alasannya jika kita memanggil Rasulullah dengan Nama langsung?

Arti Nama Muhammad dalam Islam

Menurut Ibnu Faurak, jika mempunyai anak laki-laki maka namailah dengan nama Muhammad. Imam al-Suhaili mengemukakan:

وَأَمَّا مُحَمَّدٌ فَمَنْقُوْلٌ مِنْ صِفَّةٍ أَيْضًا, وَهُوَ فِي مَعْنَي مَحْمُوْدٌ. وَلَكِنْ فِيْهِ مَعْنَي الْمُبَالَغَةِ وَالتِّكْرَارِ, فَالْمُحَمَّدُ هُوَ الَّذِي حُمِدَ مَرَّةً بَعْدَ مَرَّةٍ كَمَا أَنَّ الْمُكَرَّمَ مَنْ أُكْرِمَ مَرَّةً بَعْدَ مَرَّةٍ

"Adapun nama Muhammad diambil dari isim sifat juga, maknanya adalah Mahmud (yang dipuji). Akan tetapi, di dalamnya mengandung makna mubalaghah (menunjukkan arti sangat) dan tikrar (terus-menerus), dengan demikian Muhammad adalah orang yang dipuji secara terus menerus, seperti halnya orang yang dimuliakan, yaitu orang yang dimuliakan secara terus-menerus." (Abdurrahman al-Suhaili, juz 2, hlm 153).


Sedangkan penyebutan Ahmad terhadap Rasulullah, Imam al-Suhaili mengatakan hal itu merupakan penamaan terhadap dirinya dalam lisan Nabi Isa dan Musa AS (alladzî summiya bihi 'ala lisân 'îsâ wa mûsâ) dan diambil dari isim sifat juga, tetapi menggunakan makna tafdil (menunjukkan arti lebih), maka makna nama Ahmad adalah "ahmadu al-hamidîn li rabbihi-orang yang paling memuji Tuhannya di antara para pemuji lainnya."

Dalam hal ini, Nabi Musa bahkan pernah berdoa yang disertai penjelasan tentang nama Ahmad:

اللهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ أُمَّةِ أَحْمَدَ, فَبِأَحْمَدَ ذُكِرَ قَبْلَ أَنْ يُذْكَرَ بِمُحَمَّدٍ, لِأَنَّ حَمْدَهُ لِرَبِّهِ كَانَ قَبْلَ حَمْدِ النَّاسِ لَهُ, فَلَمَّا وُجِدَ وَبُعِثَ, كَانَ مُحَمَّدًا بِالْفِعْلِ

"Ya Allah, jadikanlah aku bagian dari umat Ahmad, yang dengan nama Ahmad dia telah disebut sebelum dia disebut dengan nama Muhammad, karena dia memuji Tuhannya sebelum ada manusia yang memujinya, maka ketika dia telah hadir dan diutus, dia menjadi Muhammad, orang yang dipuji karena perilakunya."(Abdurrahman al-Suhaili, juz 2, hlm 153).

Nabi Muhammad.Nabi Muhammad./ Foto: Ahmet Kurem/Unsplash

Keistimewaan Nama Muhammad dalam Islam

  1. Nama dalam Al-Qur'an dan diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai nama seorang rasul.
  2. Nama Muhammad memiliki arti "yang terpuji" atau "yang banyak memuji." Nama ini mencerminkan sifat dan kepribadian Rasulullah yang memang terpuji.
  3. Nama Muhammad adalah nama yang dianggap sebagai sosok paling mulia dan terbesar dalam sejarah Islam.
  4. Nama Muhammad merupakan pemberian langsung dari Allah kepada Rasul-Nya.
  5. Nama Muhammad adalah nama yang diartikan sebagai pemimpin dan tauladan bagi umat Islam.
  6. Nama Muhammad mencerminkan sifat rahmat dan kebaikan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad.
  7. Nama Muhammad sering diartikan sebagai "yang membawa cahaya.
  8. Nama Muhammad sering disebut dalam doa dan dzikir umat Islam. Doa yang menyebutkan nama Muhammad dianggap memiliki keistimewaan dan kemuliaan.
  9. Nama Muhammad menjadi salah satu nama pilihan bagi banyak orang Muslim di seluruh dunia.
  10. Nama Muhammad dianggap sebagai hak milik dan keistimewaan khusus bagi Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan kedudukan yang istimewa dan keberkahan yang terkandung dalam nama tersebut.

Alasan Dilarang Memanggil Rasulullah dengan Nama Langsung

Saat sedang memanggil Rasulullah harus ada adabnya, tidak diperbolehkan memanggil langsung nama tanpa gelar. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran di surat An-Nur ayat 63

لَّا تَجْعَلُوا۟ دُعَآءَ ٱلرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَآءِ بَعْضِكُم بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Arab-Latin: Lā taj'alụ du'ā`ar-rasụli bainakum kadu'ā`i ba'ḍikum ba'ḍā, qad ya'lamullāhullażīna yatasallalụna mingkum liwāżā, falyaḥżarillażīna yukhālifụna 'an amrihī an tuṣībahum fitnatun au yuṣībahum 'ażābun alīm.

Artinya: "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain. Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau azab yang pedih."

Rasulullah Muhammad SAW adalah hamba Allah yang sangat istimewa. Sudah selayaknya dalam hal panggilanpun mendapatkan perlakuan istimewa.

Diterangkan oleh Buya Yahya dalam Al-Bahjah TV bahwa shalawat merupakan salah satu bentuk sanjungan kepada Nabi, jadi dari sisi hukum tidak masalah tidak didahului 'sayyidina' (baginda) bila dilakukan dalam rangkaian irama sholawat (misal Allahumma shalli 'ala Muhammad).

Namun, sebagai ummatnya yang mengenal dan mencintai beliau rasanya tidak bisa kita menghilangkan sebutan baginda tersebut. Akan tetapi jika dalam obrolan biasa harus ada sebutan gelar misal 'Sayyidina' atau 'Rasulullah' atau gelar lainnya.

Beliau juga menerangkan bahwa Allah pun dalam Al-Qur'an tidak pernah menyebut Nabi kecuali dengan gelarnya. Misal "Yaa Ayyuhannabi" dan gelar-gelar lainnya. Berbeda terhadap nabi lainnya kadang Allah langsung sebut namanya, misal "Yaa Nuh".

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Arab-Latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā.

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Selain itu, dalam hadist riwayat An-Nasai juga diterangkan bahwa "orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang ketika disebut namaku (Muhammad SAW) di sisinya lalu ia tidak bershalawat kepadaku." Sebaliknya bagi yang bershalawat kepadanya akan didapatkan pahala berlipat. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR.Muslim).

(dia/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER