Alasan Jari Telunjuk Diangkat Saat Tahiyat dalam Sholat

Sholat adalah ibadah yang diwajibkan dalam Islam untuk berhadapan dengan Allah, baik laki-laki maupun perempuan.
Sholat juga merupakan Rukun Islam yang kedua. Ternyata sholat juga tidak hanya melakukan gerakan-gerakan saja, tetapi ritual sholat ini memiliki manfaat yang sangat besar, yaitu dapat menciptakan rasa tenang, tentram, menghilangkan rasa cemas, takut, gelisah, dan sholat juga dapat menambah pahala dan mengurangi dosa seseorang.
Salah satu gerakan sholat adalah tahiyat, baik awal ataupun akhir. Dalam gerakan tahiyat awal ataupun akhir, ada gerakan mengangkat telunjuk bagian kanan, mengapa hal itu dilakukan?
Apa alasan dan apa saja hikmahnya? Yuk, simak artikel berikut ini.
Posisi Telunjuk Saat Tahiyat dalam Sholat
Ada dua dalil yang mengatakan pada saat tahiyat dalam sholat posisi telunjuk diam atau bergerak?
Dalil yang digunakan adalah penggalan sebuah riwayat dari Ibnu Umar (Jama'Masanid wa al-Marsil: 16954) "لَهِيَ أَشَدُّ عَلٰى الشَّيْطَانِ مِنَ الْحَدِيدِ " (jari telunjuk itu) akan terasa lebih keras pada setan dari sekadar (pukulan) besi). Yaitu, ketika orang yang menggerakkan jari telunjuk ketika tahiyat akan mengusir setan saat agar tidak mengganggu dalam sholatnya.
Padahal Ibnu Umar sendiri dalam riwayat tersebut tidak menyebutkan adanya penggerakan telunjuk jari.
Riwayat Abdulah bin Zubair, Abdulah bin Umar, Aisyah, dan Abu Hurairah tidak pernah memerintahkan untuk menggerakkan jari telunjuknya, hanya mengacungkan sejak mengucapkan ilaha illa Allah hingga salam.
Alasan Jari Telunjuk Diangkat Saat Tahiyat dalam Sholat
Muhammad bin Ahmad al Khatib Al Syarbini dalam Mughni Al Muhtaj (juz. 1, hlm. 240) menulis:
وخصت المسبحة بذالك لأن لها اتصالا بنياط القلب فكانها سبب لحضوره والحكمة في ذالك هي
الإشارة إلى أن المعبود سبحانه وتعالى واحد ليجمع في توحيده بين القول والفعل والاعتقاد
Dikhususkan mengangkat jari telunjuk kanan ketika membaca Laillaha Illa Allah ketika tasyahhud, dikarenakan memiliki konektivitas dengan urat hati (jantung), hal ini menjadi sebab hadirnya hati (mengingat Allah).
Adapun jika jari tengah memiliki konektivitas dengan urat kemaluan. Oleh sebab itu, jiwa yang bersih tidak akan memberi isyarat menggunakan jari tengah.
Sedangkan hikmah mengangkat jari telunjuk adalah bentuk ikrar terhadap keesaan Allah, baik dalam perkataan, perbuatan dan keyakinan.
Hikmah Mengangkat Jari Telunjuk Saat Tahiyat
Dalam buku Kupas Tuntas Salat karya HM Masykuri Abdurrahman dan Mokh Syaiful Bakhri menjelaskan mengangkat jari telunjuk saat tahiyat dan ketika mengucapkan ilaha illa Allah yang artinya Tiada Tuhan Selain Allah, merupakan kalimat tauhid yang berarti "Tidak ada Tuhan yang di sembah melainkan Allah Swt."
Dalam filosofi berisi penafian atau penetapan. "La ilaha (tiada Tuhan)" menafikan semua ibadah kepada selai Allah, sedangkan "illa Allah" menetapkan bahwa seluruh ibadah hanya kepada Allah Swt.
Berarti dalam kalimat ini kita harus menjauhi hal-hal yang dilarang dan mentaati segala perintah oleh Allah Swt.
Tetapi dimakruhkan untuk umat Muslim yang mengangkat jari kirinya untuk tahiyat. Walaupun tangan kanannya tidak ada jari telunjuknya.
Hal ini dijelaskan dalam Surah Al Ikhlas ayat 1.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Arab: Qul huwallāhu aḥad
Artinya: Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Itulah uraian mengenai alasan dan hikmah mengangkat jari telunjuk kanan saat tahiyat. Semoga bermanfaat.
(Alfiani Fatimah Azzahro/and)TERKAIT