Pidato Raja Charles III di Pembukaan Parlemen Disorot gegara Bahas Israel

Raja Charles III dari Inggris telah menyampaikan pidato pembukaan parlemen pertamanya sejak naik takhta.

Melalui pidato pertamanya di parlemen sejak naik takhta, Raja Charles III membahas soal prioritas kebijakan pemerintah di berbagai bidang yang mencakup perekonomian, kebijakan luar negeri dan peradilan pidana.

Pidato tahunan yang dikenal sebagai Pidato Raja atau Ratu itu ditandai dengan sidang parlemen baru.

Biasanya pidato yang dijadikan tradisi selama berabad-abad itu disiapkan lebih dulu oleh pemerintah dan dibacakan oleh sang raja atau ratu.

Dalam sidang parlemen, Raja Charles III menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II untuk membacakan pidato tersebut.

"Dengan mengingat warisan pengabdian juga pada negara ini yang diberikan pada ibu tercinta, mendiang Ratu Elizabeth II, saya menyampaikan Pidato Raja Pertama selama lebih dari 70 tahun," kata Raja Charles III dalam pidatonya.

Raja Charles III lantas berbicara tentang inisiatif pemerintah dalam mengendalikan inflasi, keamanan energi, serta melindungi konsumen dari segala harga yang tersembunyi.

Selain itu, Raja Charles III juga bicara soal pendapat Perdana Menteri Rishi Sunak dalam menyampaikan tuntutan legislatif pada rakyat soal Partai Konservatif.

Diketahui bahwa Perdana Menteri Rishi Sunak tengah menghadapi permasalahan dalam pemilihan umum saat Partai Konservatif yang dipimpinnya bersaing dengan Partai Buruh.

Sayangnya, pidato berdurasi 10 menit tersebut menjadi sorotan dan kecaman dari publik setelah Raja Charles III memberikan dukungan kuat bagi sekutunya, Ukraina dan Israel.

Raja Charles III diketahui berbicara soal kecaman atas tindakan terorisme pada rakyat Israel.

Namun, setelah bicara soal Israel, Raja Charles III tetap mengupayakan agar Inggris memberikan fasilitasi bantuan kemanusiaan pada Gaza.