15 Tahun Berlalu, Ini Momen Pertama Kali Jalur Gaza Diserang Israel

Zalsabila Natasya | Insertlive
Rabu, 25 Oct 2023 18:30 WIB
Hancurnya Kota Zahra Gaza Seusai Serangan Israel 15 Tahun Berlalu, Ini Momen Pertama Kali Jalur Gaza Diserang Israel/Foto: 20Detik
Jakarta, Insertlive -

Konflik antara Palestina dan Israel semakin memanas beberapa bulan ke belakang.

Hal ini disebabkan oleh serangan Hamas terhadap Israel di wilayah selatan jalur Gaza pada Sabtu (7/10) lalu.

Serangan ini diduga terjadi untuk membalas tekanan dan serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENT

Saat ini, perang Israel dan Palestina telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 6.582 dan 22.400 korban luka dari kedua belah pihak.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa korban meninggal dunia di pihak Palestina mencapai 5.182 jiwa.

Apakah Gaza dan Palestina Sama?

Jalur Gaza yang memiliki luas 140 mil persegi atau 362 kilometer persegi ini dulunya milik Mesir, kemudian diambil oleh Israel setelah perang yang terjadi pada 1967.

Pada perundingan Oslo 1993, Gaza merupakan wilayah otoritas dan bukan wilayah Palestina.

Jalur Gaza merupakan wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 1,1 juta jiwa, sehingga menjadi salah satu wilayah terpadat di dunia.


Penduduk Palestina yang menempati jalur Gaza diketahui kerap mendapat tekanan dari Israel, seperti blokade bantuan internasional, pemutusan listrik dan air, hingga tempat tinggal yang kumuh.

Di Mana Jalur Gaza?

Jalur Gaza merupakan wilayah Palestina yang kini terpisah oleh wilayah Israel. Setidaknya hampir dua juta penduduk tinggal di Jalur Gaza ini. Wilayah ini memiliki luas 140 mil persegi atau 362 kilometer persegi.

Jalur Gaza terletak di pantai timur Laut Tengah dan berbatasan dengan Mesir di sebelah barat daya, dan Israel di sebelah timur dan utara.

Jalur Gaza mendapat batas-batasnya saat ini pada akhir perang 1948, yang ditetapkan melalui Perjanjian Gencatan Senjata Israel.

Momen Pertama Kali Jalur Gaza Diserang Israel

Jalur Gaza pernah diperintah, dihancurkan, dan dihuni kembali oleh berbagai dinasti, kekaisaran, dan masyarakat, mulai dari Mesir Kuno hingga jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman pada abad ke-16.

Wilayah itu juga pernah diduduki oleh Alexander Agung, Kekaisaran Romawi, serta Jenderal Muslim, Amr bin al-As. Selama periode itu pula keyakinan dan kesejahteraan penduduk di Jalur Gaza berubah-ubah.

Kawasan ini kemudian dikuasai Inggris, yang berusaha memberikan fasilitas terhadap pembentukan kerajaan Arab Bersatu.

Selama Perang Dunia I, Inggris dan Turki membuat kesepakatan soal masa depan Jalur Gaza dan sebagian besar wilayah Arab Asia milik Kesultanan Ottoman.

Namun, pada Konferensi Perdamaian Paris tahun 1919, sejumlah negara di Eropa yang menang perang mencegah terciptanya kerajaan Arab Bersatu. Alih-alih menetapkan berbagai mandat yang memungkinkan pembagian seluruh wilayah.

Dengan begitu, Jalur Gaza menjadi bagian dari mandat Inggris atas Palestina yang disahkan oleh Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa). Masa pemerintahan Inggris ini diperpanjang.

Setelah Perang Dunia II selesai, Inggris memilih untuk mengalihkan keputusan mengenai Palestina ke PBB yang baru dibentuk.

Pada 1947, organisasi tersebut setuju terhadap Resolusi 181 yang membagi Palestina menjadi 55% wilayahnya untuk orang Yahudi, Yerusalem di bawah kendali internasional, dan sisanya untuk orang Arab (mencakup Jalur Gaza).

Resolusi ini, mulai berlangsung pada Mei 1948, mengakhiri mandat Inggris atas Palestina dan menciptakan negara Israel.

Pertempuran pun tidak bisa dihindari, yang berujung pada perang Arab-Israel pada tahun 1948. Konflik itu menyebabkan ratusan ribu pengungsi Palestina akhirnya tinggal di Jalur Gaza.

Dengan penandatanganan gencatan senjata, Jalur Gaza dikuasai oleh Mesir hingga 1967, tahun di mana terjadinya Perang Enam Hari yang membuat Israel berhadapan dengan koalisi Arab yang dibentuk Republik Persatuan Arab (nama resmi Mesir dan Suriah sebelumnya), Yordania, dan Irak.

Setelah menang dalam konflik tersebut, Israel menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sehingga menjadi pemicu sejumlah bentrokan kekerasan yang berlangsung hingga saat ini.

(Zalsabila Natasya/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER