Bacaan Doa Sholat Istisqa (Minta Hujan) dan Tata Cara yang Dianjurkan Kemenag

Risdawati | Insertlive
Rabu, 11 Oct 2023 17:45 WIB
Sejumlah siswa bersama guru melaksanakan Shalat Istisqa atau shalat minta hujan di lapangan SMP Muhammadiyah 1, Desa Damaran, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023). Shalat yang diikuti sekitar 1.700 siswa SD, MI, SMP, dan SMA serta para guru tersebut untuk meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan agar kemarau panjang yang melanda beberapa wilayah di Indonesia segera berakhir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom. Foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Jakarta, Insertlive -

Sholat istisqa adalah sholat sunnah muakkad yang dilaksanakan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau panjang. Sholat istisqa bertujuan untuk meminta kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan.

Sholat istisqa sendiri sangat dianjurkan, dan merupakan salah satu cara bagi orang yang beriman ketika menginginkan sesuatu seperti hujan.

Sholat istisqa bahkan telah dipraktikkan di zaman Rasulullah saw. Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:

ADVERTISEMENT

خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن

Artinya: "Nabi Muhammad saw. keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau sholat dua rekaat bersama kita tanpa azan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt. dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya." (HR. Imam Ahmad).

Adapun tata cara sholat istisqa untuk meminta hujan berikut dengan bacaan niat dan doa-doanya yaitu sebagai berikut.

Pengertian Sholat Istisqa Menurut Ulama Fiqih

Sesuai dengan namanya, al-istisqa' ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fiqh mendefinisikan sholat Istisqa sebagai sholat Sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan air hujan.

Sholat ini juga sangat dianjurkan, sebagaimana telah dicontohkan terlebih dahulu oleh Rassulullah saw.. Maka dari itu, tiap-tiap umat Muslim hendaknya melaksanakan sholat istisqa jika terjadi bencana kekeringan yang terus berkepanjangan. Hanya dengan meminta kepada Allah lah yang dibenarkan, karena Allah-lah yang memiliki hak atas hujan tersebut.


Bacaan Niat Sholat Istisqa Minta Hujan

Sebelum melaksanakan sholat minta hujan, baiknya melafalkan niat sholat istisqa terlebih dahulu, berikut niat sholat istisqa:
أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى

Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini mustaqbilal kiblati (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku sengaja sholat sunnah minta hujan dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala."

Sedangkan untuk pelaksanaan sholat istisqa sendiri adalah siang hari, sebagaimana hadist yang diriwayatkan dari istri beliau, Aisyah r.a.:

خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس

Dalam hadist ini Rasulullah saw. mengerjakan sholat istisqa' setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya sholat Idulfitri atau Iduladha. Para ulama berpendapat sholat istisqa' dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan sholat, yaitu pas matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.

Ilustrasi SalatIlustrasi Salat/ Foto: Dok. Detikcom

Tata Cara Sholat Istisqa Minta Hujan

Sholat istisqa harus dijalankan dengan tata cara sholat istisqa yang sesuai dengan tuntunan Islam. Adapun anjurannya selama tiga hari sebelum sholat istisqa, dianjurkan untuk berpuasa sunnah selama tiga hari berturut-turut.

Amalan lain yang bisa dilakukan sebelum sholat istisqa adalah bertobat, berbuat baik, dan bersedekah. Setelah itu barulah kita mengerjakan tata cara sholat istisqa yang terdiri dari dua rakaat dengan benar.

Berikut tata cara sholat istisqa minta hujan:

  • Membaca niat sholat istisqa صلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى

Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini mustaqbilal kiblati (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala.

  • Takbiratul ihram, imam dan makmun membaca takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama
  • Membaca kalimat ta'awudz atau "audzubillahiminasyaitonirrojim".
  • Setelah membaca kalimat ta'awudz dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, Al Fatihah, dan surah apa pun di dalam Al-Qur'an yang penting jelas terdengar oleh makmum.
  • Ruku' dan tuma'ninah.
  • Sujud dua kali dan tuma'ninah.
  • Kembali berdiri dan takbiratul ihram dengan membaca takbir sebanyak 5 kali pada rakaat kedua.
  • Dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah dan surah apapun di dalam Al-Qur'an.
  • Dilanjutkan dengan ruku' dan sujud seperti rakaat sebelumnya.
  • Duduk tasyahud akhir.
  • Membaca istighfar sebanyak 9 kali pada khutbah pertama.
  • Membaca istighfar sebanyak 7 kali pada khutbah kedua.
  • Setelah selesai melaksanakan sholat istisqa, dianjurkan membaca doa khusus sesudah sholat istisqa.

Itulah tata cara sholat istisqa yang benar, dan secara jelas dipaparkan semoga kamu mudah memahaminya.

Doa Sholat Istisqa

Adapun doa yang dipanjatkan pada penghujung khutbah sholat istisqa' yang pernah dibaca Rasulullah saw. adalah sebagai berikut:

1- ((اللهم اسقنا، اللهم اسقنا، اللهم اسقنا))، وفي لفظ: ((اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا))
2 - ((اللهم اسقنا غيثًا مغيثًا، مريعًا، نافعًا غير ضار، عاجلاً غير آجل))
3 - ((الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، ملك يوم الدين، لا إله إلا الله يفعل ما يريد، اللهم أنت الله لا إله إلا أنت الغني ونحن الفقراء، أنزل علينا الغيث واجعل ما أنزلت لنا قوة وبلاغًا إلى حين))
4 - ((اللهم اسق عبادك، وبهائمك، وانشر رحمتك، وأحيي بلدك الميت))
5 - ((اللهم اسقنا غيثًا مريئًا مريعًا طبقًا عاجلاً غير رائث ، نافعًا غير ضار))

Kamu juga bisa membaca doa lain seperti riwayat Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya, doa meminta hujan yaitu sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn

Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi

Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā

Artinya: "Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.

Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.

Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu."

Anjuran Kemenag untuk Melaksanakan Sholat Istisqa

Seiring dengan kemarau panjang ang terjadi di Indonesia, dan beberapa wilayah sudah sulit mendapakan air bersih dan layak. Maka kementerian Agama Republik Indonesia mengajak umat Islam untuk melaksanakan sholat istisqa atau sholat untuk meminta turunnnya hujan.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada hari Jumat, di Jakarta. Menag mengatakan sesuai dengan namanya, al-istisqa' adalah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama fiqih mendefinisikan sholat istisqa sebagai sholat sunnah muakkad yang dilakukan untuk memohon kepada Allah Swt. agar menurunkan air hujan.

Demikian, bacaan doa sholat istisqa yang dilengkapi dengan tata cara mengerjakannya serta niat sholatnya. Semoga kemarau yang saat ini menerjang Indonesia dan negara-negara lain cepat berakhir. Aaminn.

Tulisan ini sudah diverifikasi oleh Annisa Nur Indriyanti alumni Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah 

(Risdawati/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER