Arab Saudi Negara Mayoritas Muslim Tak Rayakan Maulid Nabi? Ini Alasannya

Maulid Nabi Muhammad saw. sering diperingati oleh umat Muslim di dunia namun dengan cara yang berbeda-beda. Maulid Nabi Muhammad jatuh pada 12 Rabiul Awal atau tepat pada hari Kamis 28 September 2023 dalam kalender masehi.
Beda negara maka beda pula budayanya, jika di Indonesia peringatan maulid sudah tidak lagi asing di telinga masyarakat Indonesia maka berbeda pula jika di Arab Saudi. Padahal mayoritas penduduk Arab Saudi adalah Muslim.
Lantas kenapa negara tersebut tidak merayakan sebagaimana perayaan yang dilakukan di Indonesia dan negara-negara lainnya? Berikut informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Apakah di Mekkah Ada Perayaan Maulid Nabi?
Peringatan atau perayaan Maulid Nabi di Arab Saudi khususnya di Kota Mekkah sebagaimana umat Muslim ketahui bahwasanya, kota tersebut merupakan kota kelahiran Rasulullah saw.. Sehingga banyak yang mempertanyakan apakah di Mekkah juga merayakan Maulid Nabi seperti di Indonesia, terlebih di kota tersebut mayoritas penduduknya memeluk Agama Islam.
Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin, yang merupakan Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur memberikan catatan penting berikut:
Jika membuka kitab-kitab sejarah ketika negeri Hijaz masih menjadi tempat bagi pengikut Empat Mazhab. Ada seorang ulama penjelejah negeri, Syekh Ibni Jubair 614 H, yang mendokumentasikan perjalanannya:
اﺑﺘﺪﺉ ﺑﺘﻘﻴﻴﺪﻫﺎ ﻳﻮﻡ اﻟﺠﻤﻌﺔ ﺛﻼﺛﻴﻦ ﻟﺸﻬﺮ ﺷﻮاﻝ ﺳﻨﺔ ﺛﻤﺎﻥ ﻭﺳﺒﻌﻴﻦ ﻭﺧﺴﻤﺎﺋﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺘﻦ اﻟﺒﺤﺮ
"Aku mulai menulisnya di hari Jumat, 30 Syawal 578 H, di atas lautan"
Terkait catatan perayaan Maulid Nabi di Makah beliau mengabadikan:
ﻳﻔﺘﺢ ﻫﺬا اﻟﻤﻮﺿﻊ اﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﻓﻴﺪﺧﻠﻪ اﻟﻨﺎﺱ ﻛﺎﻓﺔ ﻣﺘﺒﺮﻛﻴﻦ ﺑﻪ ﻓﻲ ﺷﻬﺮ ﺭﺑﻴﻊ اﻷﻭﻝ ﻭﻳﻮﻡ اﻹﺛﻨﻴﻦ ﻣﻨﻪ ﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﺷﻬﺮ ﻣﻮﻟﺪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻓﻲ اﻟﻴﻮﻡ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻭﻟﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺗﻔﺘﺢ اﻟﻤﻮاﺿﻊ اﻟﻤﻘﺪﺳﺔ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ﻛﻠﻬﺎ ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﺑﻤﻜﺔ ﺩاﺋﻤﺎ.
"Tempat yang berkah ini (kelahiran Nabi) dibuka kemudian orang-orang memasukinya seraya mengharap berkah di bulan Rabiul Awal dan hari Senin di bulan tersebut. Di bulan dan hari inilah kelahiran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Tempat-tempat yang suci tersebut dibuka semuanya. Ini adalah hari yang populer di Makah selamanya (Rihlah Ibni Jubair, hal.96)"
Sementara itu, pendakwah yang bernama Lora Ismail Al Kholili dalam Instagram storynya @ismaelalkholilie menyatakan bahwa, Pertama, perayaan Maulid Nabi baru dilarang di Mekkah dan Madinah oleh kerajaan yang terpengaruh oleh ajaran Muhammad Bin Abdul Wahhab sejak negara Saudi berdiri pada tahun 1926.
Kedua, sebelum itu para asyrof atau keturunan Baginda Nabi Muhammad saw. mendapat kehormatan untuk menjadi pemimpin tanah Hijaz termasuk dua kota suci yaitu Mekkah dan Madinah selama 950 tahun lebih.
"Bandingkan dengan usia kerajaan Saudi yang baru seumur jagung, dan selama itu tidak pernah ada dari kalangan ulama atau kerajaan yang melarangan perayaan Maulid Nabi" ujarnya.
Kemudian ia juga menambahkan bahwasannya, Salah satu Maulid paling viral yaitu Maulid Barzanji bahkan dikarang oleh salah satu ulama yang menjadi Mufti resmi kota Madinah pada waktu itu yaitu Imam Ja'far Al-Barzanji (lahir 1128 H/ wafat 1177 H).
Arab Saudi sejatinya memiliki mazhab resmi Hambali. Namun, negara ini tak lepas dari citra ajaran Salafi-Wahabi. Wahabi sendiri berarti berpegang pada Alquran dan hadist, dan ingin memurnikan Islam atau purifikasi. Mereka ingin mempertahankan seperti di zaman Nabi Muhammad saw. dan tiga generasi setelahnya.
Jika pun di Arab Saudi dilakukan perayaan Maulid Nabi, biasanya peringatan tersebut diadakan di wilayah Barat Saudi, Hijaz. Perayaannya tentu tidak besar-besaran seperti di sejumlah negara mayoritas Muslim. Perayaan secara sederhana dengan mendengarkan pembacaan riwayat Nabi dan mendengarkan puji-pujian untuk Nabi yang tertulis dalam bentuk syair atau prosa dari berbagai sumber terdahulu.
Pada bulan Rabiul Awal, para warga Hijaz merayakannya dengan memberikan santunan atau membagikan makanan hingga uang kepada orang-orang miskin di sana. Puncaknya pada 12 Rabiul Awal yang merupakan tanggal lahir Nabi.
Sejatinya kelahiran Nabi Muhammad telah dirayakan oleh bangsa Arab sejak abad kedua Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Pendapat ini dimulai dari sosok bernama Khaizuran (170H/786 M) yang datang ke Madinah. Di sana dia memerintahkan masyarakat merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi.
Khaizuran, merupakan salah satu sosok berpengaruh dari masa Dinasti Abbasiyah. Dirinya juga mengunjungi Mekkah dan memerintahkan hal yang sama. Menurutnya, tujuan Maulid Nabi adalah agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad bisa terus menginspirasi umat Islam.
Adapun pendapat kedua menyatakan bahwa Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Dinasti Fatimiyah, yang berkuasa antara abad ke-4 hingga abad ke-6 Hijriah, atau abad ke-10 hingga abad ke-12 Masehi. Perayaan Maulid Nabi dipelopori oleh Abu Tamim, khalifah keempat Dinasti Fatimiyah.
Meski perayaan Maulid Nabi bukan berasal dari anjuran Rasulullah dan terdapat perbedaan pendapat terkait awal mulanya, tetapi kegiatannya mampu membawa umat Islam selalu mengingat Nabi Muhammad dan menambah ketakwaan serta keimanan.
Hal itulah mengapa perayaan Maulid Nabi akhirnya berkembang ke wilayah Islam yang lain, termasuk Indonesia, dan tetap diperingati hingga sekarang.
![]() |
Alasan Arab Saudi Tak Rayakan Maulid Nabi
Berdasarkan pernyataan Mufti Besar Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh, ia justru memperingatkan agar tidak merayakan hari lahir Nabi Muhammad saw.. hal itu dikareakan bahwa itu adalah praktik takhayul yang ditambahkan secara ilegal ke dalam agama.
"Itu adalah bidah (inovasi agama yang berdosa) yang masuk ke dalam Islam setelah tiga abad pertama ketika para sahabat dan penerus para sahabat masih hidup," ujar Mufti Besar Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh.
"Sebaliknya wajib bagi umat Islam untuk mengikuti ajaran Nabi sebagaimana terkandung dalam Sunnah," kata Syekh dalam khutbah Jumat berjamaahnya di masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh beberapa waktu lalu.
Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh mengatakan bahwa mereka yang mendesak orang lain untuk merayakan Maulid Nabi adalah orang yang jahat dan korup.
"Cinta sejati Rasulullah (saw.) diwujudkan dengan mengikuti jejaknya dan mendukung Sunnahnya... begitulah kecintaan terhadap Nabi Muhammad diungkapkan," terangnya.
Lebih dari itu, umat Islam mempunyai kewajiban untuk beriman kepada nabi dan rasulnya sebagai hamba dan utusan Allah yang diutus sebagai pembimbing seluruh alam semesta, sehingga sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk mencintai dan menghormatinya.
Lebih lanjut, Ia juga menegaskan bahwa, "Mereka juga harus membelanya dari orang-orang yang salah menafsirkan ajarannya, orang-orang ateis yang mengingkarinya, dan orang-orang yang melecehkan atau mengejeknya. Ini adalah kewajiban umat Islam yang benar-benar mencintai Nabi Muhammad (saw.),"
Bahkan melalui situs TRT World memberitakan, di beberapa negara Muslim, Maulid Nabi menjadi hari libur nasional.
Berbeda dengan negara-negara yang lebih konservatif seperti Arab Saudi dan Qatar, praktik peringatan seperti itu justru dilarang karena tidak ada catatan bahwa Nabi Muhammad saw. menjalankan hari itu.
Nabi Muhammad saw. dihormati oleh umat Islam sebagai utusan terakhir yang diutus Allah untuk menyebarkan wahyu ke dunia. Sedangkan bagi non-Muslim, Nabi Muhammad saw. dianggap sebagai pendiri Islam.
Sementara itu Kerajaan Saudi tetap mengizinkan bagi warganya yang ingin merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. di sana. Pada tahun 2020 silam terdapat beberapa warga yang ingin merayakan Maulid Nabi dan tetap dipersilahkan.
Meski tidak melarang, namun Kerajaan Saudi juga tidak secara resmi ikut merayakan Maulid Nabi Muhammad. Hal ini karena perbedaan pandangan sesuai mazhab dan ajaran resmi negara itu.
Hal tersebut telah disinggung sebelumnya, untuk itu bagi umat Muslim di manapun yang perlu diingat adalah ada atau tidaknya perayaan di Kota Mekkah dan Madinah yang merupakan kota kelahiran Nabi saw. jangan sampai mengurangi rasa cinta, syukur dan lainnya atas dilahirkannya Nabi Muhammad saw. sebagai utusan Allah swt.
Wallahu a'lam bisshawab.
Baca Juga : Kisah Kelahiran & Sejarah Maulid Nabi Muhammad |

Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Ulama Hadis
Senin, 16 Sep 2024 11:30 WIB
Selain Arab Saudi, Ini Negara Mayoritas Muslim yang Tak Rayakan Maulid Nabi
Kamis, 28 Sep 2023 09:00 WIB
Bolehkah Puasa Saat Maulid Nabi Muhammad? Ini Niatnya
Rabu, 27 Sep 2023 21:00 WIB
Muhammadiyah Tidak Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Ini Alasannya
Selasa, 26 Sep 2023 20:50 WIBTERKAIT