Bolehkah Puasa Saat Maulid Nabi Muhammad? Ini Niatnya

Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., tidak harus dilakukan dengan cara menceritakan akhlak Rasulullah saw. melalui pengajian atau ceramah agama.
Ada banyak cara untuk memperingati Maulid Nabi, seperti berzikir, salawat, bersilaturahmi, bersedekah, dan lainnya.
Contoh lain ibadah yang selalu dipertanyakan ialah puasa saat Maulid Nabi Muhammad saw.
Jika seseorang ingin memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. dengan cara berpuasa, lantas bolehkah puasa saat Maulid Nabi Muhammad saw.?
Mari simak informasi mengenai hukum berpuasa saat Maulid Nabi Muhammad saw., disertai dengan doa niat puasa Senin Kamis.
Di mana hari Senin merupakan hari kelahiran Nabi saw., untuk lebih jelasnya berikut pembahasannya.
Hukum Puasa Saat Maulid Nabi Muhammad
Sebelum membahas pada hukum puasa, sebaiknya kita mengetahui boleh tidaknya berpuasa pada saat Maulid Nabi Muhammad saw..
Nah, berikut ini merupakan ulasan salah satu ustadz yang dijelaskan melalui Konsultasi Syariah, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa dari sekian banyak puasa, tidak ada yang namanya puasa hari maulid. Nabi Muhammad saw. maupun para sahabatnya tidak pernah dijumpai melaksanakan puasa di hari maulid.
Sehingga pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa tidak ada puasa hari maulid, karena tidak dicontohkan oleh nabi maupun para sahabat. Namun, umat Muslim pada 12 Rabiul Awal atau bulan Maulid tahun ini bisa melaksanakan puasa sunnah dikarenakan tanggal tersebut jatuh pada hari Kamis 28 September 2023.
Meskipun terdapat perbedaan dari beberapa ulama tentang tanggal dilahirkannya Nabi Muhammad saw., hal itu tidak membuat umat Muslim kebingungan dalam memperingati hari kelahiran nabi.
Perlu diingat kembali, meskipun Kamis 28 September umat Muslim bisa melaksanakan puasa sunnah tapi tidak boleh diyakini bahwa puasa di hari tersebut memiliki keutamaan yang lebih karena berbarengan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
Pasalnya seperti yang telah kita ketahui bahwa puasa Senin Kamis merupakan sunnah untuk dikerjakan.
Sementara mengenai hukum berpuasa di hari maulid nabi yakni tanggal 12 Rabiul Awal memang pada dasarnya tidak pernah disyariatkan untuk dilaksanakan.
Namun, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa setiap hari Senin yang merupakan hari Nabi Muhammad dilahirkan.
Pernyataan itu diriwayatkan oleh Abu Qatadah al-Anshari r.a bahwa Nabi Muhammad saw. ditanyai tentang kebiasaannya berpuasa di hari Senin.
Pada saat itu, nabi menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ
Artinya: "Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan hari aku diutus." (HR. Muslim).
Nabi Muhammad juga pernah ditanya alasannya sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis.
Dalam sebuah hadits dari Usamah bin Zaid, Nabi Muhammad menjawab:
ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Dua hari ini dilaporkan amal kepada Rabbul alamin, dan aku ingin, ketika amalku dilaporkan, aku dalam kondisi puasa." (HR. An-Nasa'i, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).
Jadi dari kedua hadis tersebut, Nabi Muhammad saw. melaksanakan puasa sebab dua perkara.
Pertama karena nabi ingin berada dalam kondisi berpuasa saat amalnya dilaporkan. Kedua, Nabi Muhammad saw. berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt. atas kelahirannya dan hari di mana Nabi Muhammad saw. diutus.
Ustadz Ammi Nur Baits menegaskan kembali bahwa, puasa senin yang dilakukan oleh nabi itu dikerjakan setiap pekan bukan setahun sekali.
Oleh karena itu, apabila umat Muslim ingin menunjukkan rasa syukur selayaknya nabi, maka lakukanlah puasa Senin secara rutin.
Di sisi lain, menurut NU kelahiran Nabi Muhammad saw. dapat diperingati dengan menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt..
Rasa syukur tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai jenis ibadah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi berikut ini:
والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى
الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم
Artinya: "Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur'an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw., nabi kasih sayang," (Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 63).
Salah satu ibadah yang disebutkan bisa dilakukan untuk mengekspresikan syukur akan kelahiran Nabi Muhammad saw., yakni berpuasa.
Namun, puasa yang dimaksudkan bukan berarti puasa khusus hari maulid pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Doa Niat Puasa Senin Kamis
Adapun puasa yang dianjurkan adalah puasa sunnah di hari Senin dan Kamis, berikut ini doa niat untuk puasa Senin Kamis.
● Doa niat puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلِإثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ
Nawaitu shouma ghadin yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa besok hari Senin sunah karena Allah Ta'ala"
● Doa niat puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ
Nawaitu shouma ghadin yaumal khomisi sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa besok hari Kamis sunah karena Allah Ta'ala."
Demikian informasi tentang boleh tidaknya berpuasa saat Maulid Nabi, serta hukum dari puasa tersebut.
Semoga dengan adanya informasi ini menambah wawasan kamu sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan semua orang khususnya umat Muslim.

Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Ulama Hadis
Senin, 16 Sep 2024 11:30 WIB
Bacaan Doa Pembuka & Penutup Maulid Nabi Muhammad dalam Arab-Latin dan Artinya
Rabu, 27 Sep 2023 17:45 WIB
Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad Menurut Ulama Hadis
Rabu, 27 Sep 2023 08:50 WIB
Muhammadiyah Tidak Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Ini Alasannya
Selasa, 26 Sep 2023 20:50 WIBTERKAIT