Sosok Penemu Batik Pertama di Indonesia & Sejarah Hari Batik

InsertLive | Insertlive
Senin, 02 Oct 2023 17:45 WIB
Proses membuat pola batik tulis berupa lukisan wajah di Kampung Batik Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Selasa (22/2/2022). Foto: Pradito Rida Pertana
Jakarta, Insertlive -

Setiap tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Perayaan tersebut diambil dari waktu penetapan UNESCO yang mematenkan batik sebagai mahakarya warisan budaya lisan dan tak benda manusia.

Batik menjadi salah satu karya seni yang eksistensinya masih bertahan hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Simak ulasan soal sejarah serta penemu batik di Indonesia.

Sosok Go Tik Swan Penemu Batik Pertama di Indonesia

Batik di Indonesia pertama kali ditemukan oleh K.R.T Hardjonagoro atau yang dikenal Go Tik Swan.

Pria asal Surakarta ini dikenal sebagai seniman yang membangkitkan era seni batik klasik dan modern di Tanah Air.

Selama masa pemerintahan Presiden Soekarno, sosok Go Tik Swan sering terlibat dalam kebijakan pemerintah untuk memajukan industri batik di Indonesia.

Selain itu, Go Tik Swan juga berperan penting dalam menentukan corak serta motif modern melalui gambar yang memiliki makna unik.


Contohnya motif sidoluhur dan sidomukti ditampilkan dengan ornamen dedaunan atau bunga.

Batik dengan motif dan corak buatan Go Tik Swan tersebut lantas digunakan untuk pakaian upacara ritual di dalam keraton.

Sejarah Hari Batik di Indonesia

Penetapan hari batik di Indonesia pada tanggal 2 Oktober memiliki sejarah yang cukup singkat.

Tanggal 2 Oktober dipilih sebagai Hari Batik Nasional sesuai dengan ketetapan UNESCO yang menjadikan batik sebagai mahakarya warisan budaya lisan dan tak benda manusia.

Dirunut dari sejarahnya, batik sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu dikenal sebagai pakaian adat masyarakat Jawa.

Hal itu dilihat melalui pahatan di candi-candi peninggalan Kerajaan Hindu-Budha.

Para ahli sejarah menemukan adanya hiasan motif batik berbentuk kawung di arca candi Ngrimbmi dekat Jombang.

Selain itu, tampak pula pahatan yang dihias dengan motif batik di candi Borobudur dan Prambanan.

Museum Batik NasionalMuseum Batik Nasional/ Foto: Dok Kemendikbudristek

Sayangnya, banyak yang memberikan komentar bahwa batik memiliki persamaan stensil dengan motif pakaian asli China.

Terlebih unsur China tampak hadir dalam corak batik Kerajaan Majapahit tahun 1368.

Contohnya adalah motif naga sebagai simbol hujan dan kesuburan, motif burung huk yang disimbolkan umur panjang, serta motif kupu-kupu sebagai kemujuran dalam perkawinan.

Kain batik sendiri mencerminkan kesakralan yang memiliki daya magis sendiri.

Hal itu membuat motif di setiap kain batik tak hanya enak dipandang, tetapi memiliki filosofi makna yang mendalam.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER