Hari Batik Nasional, Ada Jejak Islam Tersembunyi di Selembar Kain

InsertLive | Insertlive
Kamis, 02 Oct 2025 15:00 WIB
Hari Batik Nasional Hari Batik Nasional, Ada Jejak Islam Tersembunyi di Selembar Kain/Foto: dok. Generated by AI
Jakarta, Insertlive -

Setiap tanggal 2 Oktober dinobatkan sebagai hari Batik Nasional. Peringatan ini lantaran pada tahun 2009, batik berhasil dikukuhkan dan resmi terdaftar sebagai warisan kemanusiaan karya agung budaya lisan dan tak benda.

Keputusan Hari Batik Nasional ini dikukuhkan melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009. Sejalan dengan hal ini, ada sejarah tersembunyi terkait dengan agama Islam.


Menurut Dwita Herman, founder Buana Alit Batik, di atas selembar kain batik ini memiliki jasa penting dalam syiar Islam di Nusantara.

ADVERTISEMENT

"Saya sering dengar kalau batik itu tidak Islami. Saya akan berargumen di sini, (justru batik) sangat Islami. Batik mendukung syiar agama Islam. Tidak bisa dipisahkan batik dan perkembangan Islam," kata Dwita dalam webinar bersama Abhanuraga Nusantara, dikutip dari CNNIndonesia.

Islam masuk ke Nusantara melalui beberapa periode dari Sumatera terutama Aceh melalui pengaruh Kerajaan Ottoman hingga pada kunjungan pedagang Persia, Gujarat, dan Yaman.

Dwita menjelaskan bahwa kain batik Basurek atau batik bersurat di Bengkulu terinspirasi dari Kerajaan Ottoman. Dalam catatan sejarah, para peserta haji dari tanah Andalas mendengar ada raja mewakili Islam untuk bertarung dengan raja yang menjadi perwakilan Kristen.

Perlawanan ini mengingatkan akan perjuangan melawan penjajahan Belanda. Mereka mengenakan apa yang dikenakan prajurit Turki dengan memakai rompi bertuliskan huruf Arab berisi doa-doa.

Desain batik Basurek ini menampilkan tulisan Arab berbunyi 'Allah' dengan gambar pedang bermata dua milik Nabi Muhammad saw. Ada pula kain berlatar hitam dengan motif tulisan Arab dengan bunyi: 'Bismillahirrahmanirrahim', tulisan nama nabi dan, ditutup dengan 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'.


Kain tersebut biasanya digunakan sebagai penutup jenazah. Tak hanya di Bengkulu, jejak Islam juga terlihat di kain batik di Padang, Sumatera Barat di mana para santri biasanya memakai kain batik untuk dikalungkan ke leher sebagai selendang.

Di Jawa, batik Cirebon memperlihatkan motif awan-awan dan burung digambarkan sebagai Nabi Muhammad yang naik ke langit ketujuh dengan buroq untuk menerima perintah Allah.

Sebenarnya penggunaan batik nuansa Islam sendiri sangat terbatas saat ini untuk dipakai sehari-hari.

"Sekarang kebanyakan untuk disimpan saja, ada tulisan Allah takutnya riskan kan kalau dipakai sehari-hari padahal sejarahnya panjang," pungkasnya.

(dis/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER