Berapa Batas Maksimal Makan Mi Instan? Ini Kata Praktisi Kuliner

Mi instan merupakan sala satu makanan populer yang sering dimakan oleh masyarakat Indonesia.

Meski populer, beberapa ahli menyebut konsumsi mi instan tidak dianjurkan untuk dimakan terus-menerus karena kandungan natrium di dalamnya.

Praktisi Kuliner Kevindra Prianto Soemantri mengatakan sebenarnya tidak ada batasan tertentu dalam konsumsi mi instan.

Namun, Kevindra menyebut sebagai konsumen kita perlu mengonsumsi makanan seimbang, tidak harus yang sehat terus-menurus, tidak juga mengonsumsi makanan junk food terus-terusan.

"Kalau batasan seberapa banyak (makan mi instan), saya punya prinsip dan saya percaya makanan apa pun, mau itu yang paling sehat di dunia pun kalau terlalu sering dimakan berlebihan itu nggak baik, apa pun itu. Tapi, sedikit juga nggak bisa, kita harus bener-bener balance," ungkap Kevin dalam konferensi pers peluncuran Mie Sedaap Baked, Kamis (3/8).

"Kalau misal kita hari ini udah makan protein banyak, tapi karbohidrat saya belum nih. Misal mau makan karbohidrat, tapi nggak pengen nasi, mi instan bisa dipilih," lanjutnya.

Peluncuran Mie Sedaap Baked/ Foto: Dini Astari

Selain konsumsi makanan yang seimbang, mindful eating atau kesadaran penuh dengan apa yang kita makan juga perlu diterapkan sebagai gaya hidup.

Hal ini guna agar kita mengetahui betul apa yang kita makan dan mencegah rasa bersalah setelah makan.

"You are what you eat adalah sebuah statement yang sangat relevan di zaman sekarang. Karena di aktivitas kita yang semakin padat, dengan opsi kegiatan yang banyak juga, kita dituntut untuk bisa lebih mindful eating terhadap apa yang kita konsumsi," tutupnya.