Tren Hotel Ramah Lingkungan yang Asyik untuk Staycation, Ini Kriterianya

Staycation menjadi salah satu alternatif liburan yang banyak dipilih oleh masyarakat belakangan ini.
Menikmati momen santai di hotel hingga resort bersama teman atau keluarga meningkat tajam, khususnya setelah pandemi COVID-19 mereda.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada bulan Maret 2022 mencapai 45,15%, naik 6,57 poin dibandingkan periode sebelumnya.
Di tengah banyaknya pilihan penginapan yang ada di daerah-daerah wisata di Indonesia, salah satu yang menjadi incaran adalah penginapan ramah lingkungan.
Penginapan yang menerapkan sistem ramah lingkungan menjadi tren, khususnya di Bali seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam yang sudah banyak mengalami kerusakan ini.
Marriott International dan PT Aavas Hurn Hasmita mencoba menghadirkan penginapan yang ramah lingkungan lewat Lampung Marriott Resort and Spa di Lampung.
Salah satu yang diterapkan adalah tidak adanya penggunaan plastik sekali pakai dan daur ulang limbah air.
"Kita sangat berkomitmen untuk tidak ada single used plastic di sini. Bahkan, air minum kita melakukan pembotolan langsung dari dalam hotel. Jadi ini sebenarnya tradisi yang sangat biasa di Bali, dan kita bawa teknologi ke sini, jadi semua botol itu didaur ulang," kata Selphie Bong yang merancang penginapan ini ditemui di The Ritz-Carlton Jakarta, Jumat (28/7).
"Bahkan wash water seperti laundry, cuci baju, sprei setiap harinya, kita recycle air kita. Kita membawa teknologi supaya air sabun kimia itu tidak masuk ke dalam tanah dan mencemari lingkungan, tapi kita daur ulang air itu dan kita pakai lagi," lanjutnya.
Sementara itu, dikutip dari artikel MM Sutainability, sebuah hotel dikatakan sebagai ramah lingkungan jika memenuhi kriteria berikut:
- Kebijakan dan praktek lingkungan dalam operasional hotel.
- Penggunaan green products.
- Bekerja sama dengan organisasi dan masyarakat lokal.
- Pengembangan human resources.
- Pengelolaan limbah padat.
- Efisiensi energi.
- Efisiensi air.
- Pengelolaan kualitas udara (indoor dan outdoor).
- Kontrol polusi suara.
- Pengelolaan dan perawatan limbah air.
- Pengelolaan zat beracun dan kimia.

Dokumen Tanah Tradisional Tak Berlaku Lagi di 2025, Apa Saja?
Jumat, 14 Feb 2025 21:45 WIB
Langkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIB
Ustaz Dasad Latief Ungkap Ciri-ciri Wanita yang Bisa Habiskan Pahala Laki-laki
Senin, 06 Jan 2025 22:00 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIBTERKAIT