Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap dengan Terjemahan & Hikmahnya

Risdawati | Insertlive
Kamis, 27 Jul 2023 14:45 WIB
female hand of prayer with wooden beads in sunlight, iftar concept, Ramadan month, Koran, plate of dried fruit, Cup of tea on wooden table Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram Lengkap dengan Terjemahan & Hikmahnya (Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK)
Jakarta, Insertlive -

Umat Muslim telah memasuki tahun baru Islam atau 1 Muharram yang jatuh pada Rabu 19 Juli 2023 lalu. Setelah sebelumnya umat Muslim mengerjakan amalan ibadah 1 Muharram yakni puasa di mana puasa di bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Selain puasa pada 1 Muharram, terdapat puasa sunnah lainnya yang bisa dilaksanakan, yaitu puasa Asyura atau 10 Muharram. Seperti yang diketahui, puasa-puasa di bulan Muharram ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Oleh karena itu, ibadah sunnah ini sayang jika dilewatkan begitu saja. Berikut ini akan diulas kapan waktu menjalankan puasa Asyura, bacaan niat dan hikmah dari menjalankan puasa Asyura tersebut.

ADVERTISEMENT

Kapan Menjalankan Puasa Asyura?

Pelaksanaan puasa di bulan Muharram seperti Asyura mengacu pada kalender hijriyah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2023 M (1444 H-1445 H). Sehingga Jadwal puasa Asyura akan mengikuti tanggal-tanggal berikut.

  • Puasa sunnah Tasua: Kamis, 27 Juli 2023/9 Muharram 1445 H
  • Puasa sunnah Asyura: Jumat, 28 Juli 2023/10 Muharram 1445 H
  • Puasa sunnah 11 Muharram: Sabtu, 29 Juli 2023/11 Muharram 1445 H

Itu dia jadwal puasa di bulan Muharram, ingat bahwa mulai puasa sunnah Asyura itu jatuh pada Jumat, 28 Juli 2023.

Dalil Menjalankan Puasa Asyura

Puasa sunnah Asyura sangat dianjurkan oleh karena itu terdapat dalil-dalil yang mendasarinya, karena umat Muslim sangat berpegangan pada Alquran dan hadist dalam setiap ibadah dan tatanan kehidupannya.

Oleh karena itu, dalil-dalil yang medukung bagaimana menjalankan puasa Asyura tersebut sesuai dengan tuntunan dalam ajaran agama Islam. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hadis yang membahas tentang menjalankan puasa sunnah Asyura. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi:

"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharam. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR Muslim).


H.M. Anshory merupakan salah satu penulis buku yang berjudul, Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah. Dalam karya tersebut tertulis dalil awal mula Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa, seperti yang diketahui bahwa perintah berpuasa Asyura ini bermula ketika Rasulullah hijrah ke Madinah.

"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, 'Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?' Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, 'Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.' Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, 'Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.' Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130).

Perintah yang lainnya juga dapat ditemukan dalam riwayat hadist yang lain.

"Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramadan, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan'." (HR. Muslim no. 1126).

Kedua hadist yang medukung puasa asyura dinilai shahih, sebagaimana perawinya dikenal dengan baik dan tidak pernah berdusta.

Pada riwayat lain didapatkan hadist yang membahas mengenai puasa Tasua, yakni puasa di hari ke 9 Muharram. Puasa ini dikerjakan untuk menyelisihi umat Yahudi yang sama-sama berpuasa 10 Muharram atau puasa Asyura. Hal tersebut dilakukan agar umat Muslim tidak tasyabbuh atau terlalu menyerupai mereka (Yahudi).

"'Wahai Rasulullah, hari ini (10 Muharam) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.' Lantas beliau mengatakan,'Apabila tiba tahun depan-insya Allah (jika Allah menghendaki)-kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.' Ibnu Abbas mengatakan, 'Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.'" (HR. Muslim no. 1134)

Bacaan Niat Puasa Asyura Dalam Islam

Dalam menjalankan setiap ibadah umat Muslim senantiasa harus mengucapkan doa ataupun niat agar ibadah yang akan dikerjakan lebih afdhol. Berikut ini bacaan niat puasa Asyura dalam Islam, yang perlu dilafalkan ketika hendak berpuasa.

Bacaan niat puasa Asyura

Bacaan Niat Puasa Ayura Ialah Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Arab-Latin: Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala"

Bacaan niat puasa asyura malam hari

Bacaan niat puasa asyura malam hari ialah Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati asyura lillahi ta'ala

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan niat puasa asyura setelah fajar atau pagi hari

Bacaan niat puasa asyura setakah pajar atau pagi ialah Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnati asyura lillahi ta'ala

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah asyura pada hari ini karena Allah Swt"

Menurut Ustadz Isnan Anshory MA dari Rumah Fiqih Indonesia, sebagaimana dikutip dari INews.id menjelaskan bahwa dalam ajaran fiqih niat puasa itu harus sudah dilafalkan pada malam hari dan batas akhir membaca niat tersebut yaitu ketika fajar Subuh hampir terbit.

Akan tetapi, para ulama telah sepakat bahwa niat yang harus dilafalkan sebelum terbit fajar hanya berlaku pada puasa-puasa fardhu atau wajib, seperti puasa Ramadan, puasa qadha, puasa nadzar, ataupun puasa kaffarah.

Hikmah Menjalankan Puasa Asyura

Terdapat hikmah dan manfaat bila menjalankan puasa sunnah Asyura ini, hikmah-hikmah tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Wujud bersyukur
    Bersyukur terhadap pertolongan Allah Swt yang telah menyelamatkan Nabi Musa As, Harus As, dan Bani Israil dari kejahatan Firaun dan bala tentaranya.
  2. Meneladani Nabi Musa As, Harun As, dan Nabi Muhammad SAW yang berpuasa pada hari Asyura.
  3. Meneladani para sahabat Nabi yang menjalankan puasa Asyura, bahkan mengajak anak-anaknya untuk berpuasa sebagai cara untuk melatih anak-anaknya agar terbiasa.
  4. Bisa menghapus dosa setahun yang lalu, sebagaimana Rasulullah bersabda: "Puasa Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim). Kemudian Imam an-Nawawi mejelaskan: "Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar." (Majmu' Syarah al-Muhadzzab, an-Nawawi 6/279).

Demikian informasi perihal bacaan niat puasa Asyura lengkap dengan dalil dan hikmah menjalankannya. Semoga Allah Swt memberikan kesehatan baik jasmani maupun rohani agar dapat menjalankan ibadah puasa Asyura ini. semoga artikel ini bermanfaat.

(Risdawati/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER