Jelang Ramadan, Gerakan Tunanetra Belajar Al Quran Braille Digaungkan

ARM | Insertlive
Senin, 20 Mar 2023 18:45 WIB
Koran - holy book of Muslims ( public item of all muslims ) on the table , still life . Jelang Ramadan, Gerakan Tunanetra Belajar Al Quran Braille Digaungkan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kitti Kahotong)
Jakarta, Insertlive -

Komunitas Belajar Al Quran Braille di Malang mengungkapkan sebanyak 95 persen orang tunanetra di Indonesia tidak bisa membaca Al Quran.

Hal itu karena keterbatasan orang yang bisa mengajari para tunanetra untuk membaca Al Quran dalam huruf braille.

Berdasarkan fakta itu, Komunitas Bejalar Al Quran Malang mulai bergerak untuk memberantas orang dengan keterbatasan penglihatan agar bisa membaca Al Quran.

ADVERTISEMENT

"95 persen tunanetra di Indonesia tidak bisa membaca Al Quran, karena mirisnya pengajar Al Quran braille. Jadi kita tahu Al Quran tersebar di mana-mana, tapi kenapa mereka nggak bisa membaca? Karena pengajarnya mana sih?," ungkap Novran, perwakilan dari Komunitas Belajar Al Quran Braille dalam acara Wardah kampanye Bersama Lebih Bermakna di Jakarta Pusat, Senin (20/2).

Novran mengatakan bahwa sebenarnya para tunanetra memiliki keinginan yang besar untuk belajar membaca Al Quran, tetapi ada beberapa kendala yang mereka alami.

Selain soal keterbatasan pengajar, para tunanetra yang kebanyakan berprofesi sebagai tukang pijat tidak memiliki waktu pasti sehingga sulit menghadiri pengajian.

Namun, berkat keuletan Novran dan rekannya, Ni'matul Azizah, mereka kini sudah memiliki 67 anggota tunanetra yang mau belajar Al Quran braille.

Mereka juga kini sudah mendapatkan pendampingan dari ustaz yang berkompeten di bidang Al Quran braille agar bacaan dan artinya ditafsirkan dengan benar.


"Alhamdulillah awalnya dari 1,2,3 orang kini ada 67 anggota, kami juga ingin tidak hanya membaca Al Quran saja tapi hukum tajwid, tafsir, jadi kita bisa memaknai Al Quran di kehidupan sehari-hari seperti apa," sambungnya.

"Kami juga mengundang ustaz awas, Rojudin, salah satu dewan pengoreksi Al Quran braile, beliau bagaimana hukum tajwidnya, bagaimana mahrojnya, mengapa kok bisa berbeda Al Quran braille dan Al Quran biasa," tambah Novran.

Konferensi Pers WardahKonferensi Pers Wardah/ Foto: Arman M. Azis

Untuk terus mengembangkan pembelajaran Al Quran braille, Komunitas Belajar Al Quran Braille bekerjasama dengan Wardah. Brand produk kecantikan itu memberikan sumbangsih dana dan sarana.

"Membantu secara ekonomi, bagaimana tempat untuk pembelajaran, aplikasi yang dibangun untuk metode pembelajaran. Dengan jumlah yang diharapkan bisa men-support beasiswa dan join jadi relawan," ungkap Findi Novia selaku Wardah Group Head.

(arm/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER