Arti Childfree dan Alasan yang Melatarbelakanginya

Istilah childfree belakangan ramai dibicarakan publik karena kontroversi pernyataan selebgram Gitasav.
Gitasav melalui komentarnya di media sosial menyinggung soal wanita yang memilih memiliki anak.
Sejak komentar kontroversial tersebut, istilah childfree langsung menuai pro dan kontra di kalangan publik.
Simak ulasan InsertLive soal istilah childfree.
Arti Childfree
Childfree merupakan gaya hidup seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki keturunan, baik kandung, maupun mengadopsi.
Istilah childfree sering disamakan dengan childless. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
Istilah childless sendiri diartikan sebagai gaya hidup seseorang yang ingin memiliki anak, tapi tak bisa karena keadaan.
Berbeda dengan arti childfree yang memang memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali terlepas dari keadaan atau tidak.
Perbedaan Childless dan Childfree
Istilah childfree sering disamakan dengan childless. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
Childfree merupakan gaya hidup seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki keturunan, baik kandung, maupun mengadopsi.
Menurut Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si., Psikolog Sosial dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta perlu peran dari keluarga besar sebelum memutuskan childfree.
"Sebab, orang tua dari pasangan suami istri itu tentu memiliki harapan pada pernikahan anak-anaknya. Salah satunya harapan untuk memiliki cucu yang meneruskan keturunannya," jelasnya, Kamis (1/7/2021) dalam situs uns.ac.id.
Apabila keputusan tersebut tidak dapat diterima, akan ada tekanan yang besar pada pasangan.
Sebaliknya, bila keputusan diterima, pasangan akan lebih mudah menghadapi tekanan sosial dari masyarakat di luar keluarga.
Berbeda dengan childfree yang memang memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali terlepas dari keadaan atau tidak, childless memiliki pengertian sebaliknya.
Childless memiliki pengertian seseorang atau pasangan yang ingin memiliki anak, tapi tidak bisa karena keadaan seperti faktor eksternal, keguguran, penyakit, maupun kondisi fisik lainnya.
![]() |
Sejarah Childfree
Melalui sejarahnya, istilah childfree berkembang luas di kalangan feminis.
Feminis menganggap bahwa childfree merupakan keputusan di mana wanita akan memiliki kebebasan untuk memilih menjadi seorang ibu dari proses kehamilan hingga melahirkan atau tidak sama sekali.
Anggapan tersebut membuat sebagian besar perempuan memilih melakukan childfree dengan berbagai alasan.
Salah satunya adalah persoalan fasilitas kelayakan untuk anak, keuangan atau finansial, pekerjaan orang tua yang pindah lokasi, hingga lingkungan yang tidak mendukung.
Hukum Childfree dalam Islam
Menurut hasil penelitian Journal Eduvest, hukum childfree dalam Islam bertentangan dengan kodrat atau takdir yang telah digariskan.
Alasannya, anak merupakan anugerah dan fitrah sebagai manusia.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies 2021 menunjukkan bahwa childfree bertentangan dengan hadist memperbanyak keturunan.
Sebab, childfree diartikan sebagai ajakan untuk tidak memiliki anak, terlepas dari keadaan apa pun.
Allah Swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 140:
قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ ۗ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Bacaan Arab-Latin: Qul a antum a'lamu amillāh, wa man aẓlamu mim mang katama syahādatan 'indahụ minallāh, wa mallāhu bigāfilin 'ammā ta'malụn.
Artinya: "Katakanlah, 'Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah?'"
Sementara itu, menurut situs NU Online, Islam mengharamkan segala hal yang menyangkut soal mematikan fungsi memiliki keturunan secara mutlak.
Meski sebenarnya merujuk pada hukum vasektomi dan tubektomi, bahasan tersebut bisa menjadi landasan hukum childfree dalam Islam.
Namun, hukum tersebut bisa berubah menjadi makruh bila childfree dilakukan dengan cara menunda atau mengurangi kehamilan.
Dampak Childfree
Pilihan childfree menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidaklah baik.
Hal itu karena menyangkut kondisi pertumbuhan masyarakat dan kesehatan.
Childfree dinilai bisa mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi minus.
Kondisi tersebut bisa berdampak buruk bagi ketersediaan tenaga kerja suatu masyarakat.
"Karena, kalau semua orang semangatnya childfree, maka terjadi resesi reproduksi, bukan resesi seks, ya, tapi resesi reproduksi. Kalau resesi reproduksi tentu terjadi 'minus growth' pertumbuhan penduduk, sehingga terjadi kekurangan tenaga kerja. Ini ancaman, saya kira," kata Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN, dikutip dari detikcom.
Hasto menambahkan bahwa childfree akan meningkatkan risiko kesehatan bagi perempuan yang menjalaninya.
Perempuan yang memilih childfree akan lebih mudah terjangkit miom atau tumor yang ada di rahim.
"Saya mencermati orang-orang yang anaknya sedikit atau tidak punya anak, misalnya anaknya hanya satu, itu cenderung lebih mudah kena miom (mioma), tumor yang ada di rahim, itu lebih mudah terjadi pada orang yang anaknya sedikit," bebernya.
"Dari sisi medis, ini (childfree) tidak bagus," pungkasnya.
(dis/and)
Langkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIB
Ustaz Dasad Latief Ungkap Ciri-ciri Wanita yang Bisa Habiskan Pahala Laki-laki
Senin, 06 Jan 2025 22:00 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIB
Gita Savitri Sebut Childfree Awet Muda, Apa Kata Ahli?
Selasa, 07 Feb 2023 12:00 WIBTERKAIT