Mengenal Karma dalam Islam, seperti Apa Contohnya?

Banyak orang yang mempertanyakan bagaimana hukumnya percaya karma dalam Islam.
Mungkin di antara kita ada yang sering mengaitkan suatu kejadian buruk dengan karma. Karma sering diartikan seseorang sebagai suatu kejadian yang terjadi akibat perbuatan di masa lalu.
Tidak hanya pada perbuatan diri sendiri, banyak orang juga percaya bahwa suatu kejadian terjadi akibat perbuatan leluhur atau orang tua di masa lalu.
Sebenarnya ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang juga menyinggung tentang bagaimana hukum karma dalam Islam. Ada pandangan tersendiri tentang karma dalam Islam.
Yuk, sama-sama kita bahas bagaimana pandangan Islam mengenai karma. Bagaimana hukum karma dalam Islam dan apakah percaya sebuah karma dalam Islam diperbolehkan? Lalu, bagaimana contoh yang dimaksud dengan karma dalam Islam?
Begini penjelasan selengkapnya.
![]() |
Apa itu Hukum Karma?
Hukum karma sebenarnya bukan berasal dari ajaran Islam, melainkan berasal dari ajaran Hindu dan Buddha.
Dalam ajaran Hindu dan Buddha, hukum karma diartikan sebagai suatu balasan akibat perbuatan di masa lalu yang dilakukan di dunia. Hukum karma dalam ajaran Hindu dan Buddha memiliki paham bahwa segala perbuatan yang dilakukan akan memiliki akibat pada pelaku di masa selanjutnya.
Namun, hukum karma dalam Islam ini memiliki pandangan yang berbeda. Karma dalam Islam memiliki pandangan tersendiri yang bukan hanya menjurus pada dunia, melainkan juga akhirat.
Pandangan Islam dengan Hukum Karma
Hukum karma dalam Islam sendiri tidak ada, tapi Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan baik akan mendatangkan hal baik bagi yang melakukannya dan begitu juga dengan perbuatan buruk.
Karma dalam Islam memiliki pandangan tersendiri yang lebih menjurus kepada 'balasan sebuah perbuatan'. Tidak hanya di dunia, Islam mengandung paham bahwa segala kebaikan yang dilakukan di dunia juga akan mendatangkan pahala yang setimpal di akhirat nanti.
Begitu juga dengan perbuatan buruk yang dilakukan selama di dunia juga akan memiliki balasan, tetapi tidak semua dapat terjadi di dunia. Siapa pun yang melakukan perbuatan buruk atau perbuatan tercela akan mendapatkan balasan di dunia atau mendapatkan azab di akhirat nanti.
Allah Swt. juga telah berfirman tentang balasan yang akan didapatkan kepada mereka yang melakukan perilaku tercela dalam surah As Sajdah ayat 21:
وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: "Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. As Sajdah: 21).
Oleh karena itu, hukum karma dalam Islam tidak dibenarkan dan sebaiknya kita menghindari prasangka yang menyatakan bahwa segala kejadian yang kita alami saat ini adalah sebuah balasan dari perilaku kita ataupun perilaku leluhur di masa lalu.
Karena sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Larangan untuk mempercayai hukum karma dalam Islam juga termuat dalam Al Quran surah Al Isra ayat 36 yang berbunyi:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ لسَّمْعَ وَ لْبَصَرَ وَ لْفُؤَادَ كُلُّ أُو لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al Isra: 36).
Berikut adalah larangan tentang memercayai hukum karma dalam Islam. Sebagai umat Islam, kita harus mematuhi larangan Allah Swt. untuk tidak percaya bahwa tidak ada hukum karma dalam Islam. Percaya kepada hukum karma dalam Islam berarti telah membawa diri kepada kemusyrikan dan akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
Cara Memutus Karma dari Seseorang
Karma dalam Islam sebenarnya tidak diperbolehkan. Namun, ketika kita telah melakukan perbuatan buruk terhadap orang lain, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memohon ampun kepada-Nya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memohon ampun atas perbuatan dosa yang telah kita lakukan untuk menghindari balasan buruk yang dapat terjadi akibat perbuatan di masa lalu.
- Melakukan introspeksi diri, coba berpikir kembali apakah kamu pernah melakukan kesalahan pada orang lain atau membuat orang lain sakit hati.
- Meminta maaf, cobalah untuk menghubungi orang yang pernah kamu buat sakit hati untuk mengakui dan meminta maaf.
- Berdoa, setelah sadar akan kesalahan diri kamu harus memohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta meminta keberkahan dalam hidup.
- Melakukan sholat tobat nasuhah.
- Memperbanyak melakukan perbuatan baik.
Apakah Karma Bisa Menurun ke Anak?
Karma dalam Islam tidak dibenarkan hukumnya. Lalu dalam Islam juga telah dijelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memikul dosa orang lain. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah Al-Fatir ayat 18 yang berbunyi:
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ وَإِن تَدْعُ مُثْقَلَةٌ إِلَىٰ حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَىْءٌ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰٓ ۗ إِنَّمَا تُنذِرُ لَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمبِ لْغَيْبِ وَأَقَامُوا۟ لصَّلَوٰةَ ۚ وَمَن تَزَكَّىٰ فَإِنَّمَا يَتَزَكَّىٰ لِنَفْسِهِۦ ۚ وَإِلَى للَّهِ لْمَصِيرُ
Artinya: "Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu)." (QS. Al Fatir: 18).
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pernyataan bahwa 'Karma dapat menurun ke anak' tidak dibenarkan dalam Islam. Karena sesungguhnya diri sendirilah yang dapat memikul dosa yang dilakukan.
Demikian ringkasan InsertLive tentang bagaimana hukum karma dalam Islam yang termuat dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Sebagaimana yang termuat dalam Al Quran, hukum karma dalam Islam tidak ada dan tidak boleh dipercayai.
Namun, kita tidak boleh melakukan perbuatan buruk karena apa pun yang kita lakukan di dunia akan mendapatkan balasan yang setimpal entah di dunia maupun di akhirat. Semoga tulisan ini bermanfaat.
(nsl/and)
Cara Menjawab Adzan yang Benar Beserta Doa dan Keutamaannya
Senin, 26 Dec 2022 13:45 WIB
Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Latin Lengkap Terjemahan Indonesia
Selasa, 13 Dec 2022 22:40 WIB
Sunah dan Rukun Mandi Wajib untuk Wanita Setelah Suci dari Haid
Senin, 05 Dec 2022 23:45 WIB
Doa Akhir dan Awal Tahun yang Diajarkan Rasulullah dalam Islam
Senin, 05 Dec 2022 07:30 WIBTERKAIT