Ada Asteroid Sebesar GBK Bakal Lintasi Bumi Hari Ini, Hoaks atau Fakta?

Sebuah asteroid sebesar dua kali luas Gelora Bung Karno (GBK) dikabarkan bakal melintas di dekat bumi hari ini, Sabtu (22/10).
Hal itu berawal dari unggahan seorang wanita tanpa nama yang menjelaskan akan ada asteroid menabrak bumi hingga membuat banyak bencana.
"Katanya bakal ada tsunami besar dan ledakan ratusan ribu kali lipat dari bom atom, mengubah bumi menjadi zaman es kembali," tulis wanita tersebut melalui unggahan media sosial.
Pernyataan dari sang wanita membuat BRIN RI (Badan Riset dan Inovasi Nasional) buka suara.
"Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan berita tentang asteroid yang disebut akan menabrak Bumi pada 22 Oktober 2022," ungkap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI, dikutip dari akun resmi Instagram pada Senin (17/10), dikutip dari detikcom.
"Dikatakan bahwa akan terjadi ledakan besar akibat asteroid tersebut hingga menyebabkan cuaca ekstrem dan tsunami. Banyak warganet yang mempertanyakan kebenaran berita ini," sambungnya.
Baca Juga : Asal Usul Ramalan Zodiak Dipercaya Banyak Orang |
Periset dari Pusat Riset Antariksa BRIN RI, Andi Pangerang menerangkan bahwa asteroid yang dikabarkan akan jatuh ke bumi hanya hoaks semata.
Nyatanya, benda langit tersebut hanya akan melintas di dekat bumi, bukan jatuh atau menabrak.
Nama asteroid yang akan melintasi bumi adalah Asteroid 2022 RB5 dan baru terlihat sejak 15 September lalu.
Asteroid 2022 RB5 itu berjarak 5 kilometer dari bumi dengan laju tempuh 19.152 kilometer per jam.
Maka, Andi Pangerang menegaskan bahwa asteroid tersebut tidak berbahaya bagi bumi.
Asteroid merupakan objek luar angkasa yang berbatu juga berukuran kecil.
Benda langit itu mengorbit ke matahari.
Dalam tata surya, asteroid berjumlah banyak dengan mayoritas ada di sabuk asteroid utama di antara Mars dan Jupiter.
Melansir dari laman NASA Science Space, asteroid adalah sisa pembentukan tata surya saat awan besar gas dan debu runtuh pada 4,6 miliar tahun lalu.
Sebagian besar material pembentukan tata surya jatuh ke pusat awan dan membentuk matahari, sementara sejumlah debu yang mengembun di awan menjadi planet.
Benda-benda di sabuk asteroid tidak punya kesempatan untuk tergabung ke dalam planet.
(dis/dis)TERKAIT