Serba-serbi Patung Kontroversi 'Stairway to Heaven': Islam Tertindih Katolik & Yahudi

Nabila Sahma | Insertlive
Jumat, 07 Oct 2022 16:00 WIB
Patung Stairway to Heaven yang tuai kontroversi. Foto: Facebook Masjidul Islah Vaniyambalam
Jakarta, Insertlive -

Patung Stairway to Heaven pertama kali ditampilkan pada Pameran Karya Seni Kontemporer Internasional ARCO 29 yang digelar di Madrid, Spanyol pada 18 Februari 2010 lalu.

Patung kontroversial tersebut dibuat oleh seorang seniman asal Spanyol, Eugenio Merino.

Sayangnya, patung tersebut dikecam oleh Kedutaan Besar Israel karena dinilai bersifat ofensif terhadap agama Yahudi.

ADVERTISEMENT

"Potongan itu mengandung unsur-unsur yang menyinggung orang Yahudi, Israel, dan, tentu saja, bagi orang lain," ungkap kedutaan Israel melalui surat tertulis dilansir dari Art in America pada Jumat (7/10).

Patung Stairway to Heaven yang tuai kontroversi.Patung Stairway to Heaven yang tuai kontroversi./ Foto: Facebook Masjidul Islah Vaniyambalam

Menurut SOMA Community Church, ada beberapa penafsiran pengunjung yang membuat patung karya Merino ini mengundang kontroversi.

Banyak orang berpendapat bahwa patung kontroversial itu mengundang kontroversi liar di muka publik.

"Apakah patung tersebut menunjukkan stereotipe bahwa orang-orang Yahudi menguasai dunia, berdiri di paling atas, dan lebih dekat dengan Tuhan?" kata seseorang dalam komunitas tersebut

"Mungkin patung itu anti-Islam, karena umat Islam tertindih di paling bawah. Atau mungkin dianggap sebagai pujian yang berarti Islam adalah dasar dari agama-agama di dunia?" sambung yang lainnya.


"Bagaimana dengan Katolik yang malang, ia terhimpit di tengah dengan mata tertutup?" tandas pengunjung komunitas lain.

Berbagai pertanyaan timbul dari umat beragama yang mencoba menginterpretasikan karya seni ini.

Selain itu, banyak pertanyaan yang mengarah pada keberadaan sebuah mesin senapan ke patung tersebut.

Dilihat lebih dekat, kitab suci pada patung tersebut saling tertukar. Orang Yahudi membawa Al-Qur'an, orang Katolik mendekap Taurat (Torah), dan seorang Muslim dengan Alkitab.

Menanggapi berbagai spekulasi yang timbul, Merino menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud melakukan penghinaan kepada agama apa pun.

"Ini bukan karya seni yang dimaksudkan untuk menyinggung. Ide saya adalah koeksistensi (keadaan hidup berdampingan secara damai) tiga agama bersama yang berupaya untuk mencapai Tuhan secara harfiah. Saya pikir pesannya positif," ungkap Merino dilansir dari SOMA Community Church.

Walau telah dipamerkan pada 12 tahun lalu, akhir-akhir ini patung tersebut kembali menjadi perbincangan publik dan muncul di berbagai platform media sosial.

Banyak kreator yang juga membahas mengenai patung ini termasuk YouTuber Indonesia, Millenialzkece.

Menurut pandangannya, Millenialzkece menyebutkan alasan para Yahudi mengecam patung ini karena mereka berpikir bahwa jika umat Muslim yang sedang sujud tersebut bangun, maka kedua penganut agama Katolik dan Yahudi di atasnya akan jatuh.

Unggahannya tersebut mengundang beragam komentar yang ikut menafsirkan maksud patung ini.

"Kurasa ini yang dinamakan the real seniman, Seniman menciptakan/membuat seni dengan tidak mengklaim maksud dibalik seni itu sendiri, buat penikmat seni bisa beropini masing masing," kata Boo***

"Seni penuh makna, orang yang berakal sehat pasti mengerti. Karena bentuk dari Sholat itu adalah tiang yang tidak bisa diruntuhkan oleh apapun itu. Maka ketika tiang itu bangun, segala sesuatu yang membebaninya akan runtuh," komentar Tak***

"Bisa disimpulkan "Merendah tidak akan membuat kita jatuh, sebaliknya semakin kita meninggi maka semakin sakit saat jatuh"," kata Ahm***.

Melihat sejarahnya, patung yang terbuat dari rambut manusia asli dan silikon ini menjadi karya seni yang paling menarik perhatian pengunjung.

Saat itu, ARCO 29 mendapatkan mendapatkan sebutan sebagai 'Pameran Seni Paling Ramai di Dunia' yang dikunjungi lebih dari dengan 150 ribu pengunjung hanya dalam lima hari.

Karya seni patung buatan Merino tersebut juga tak lagi bisa disaksikan secara publik karena telah terjual kepada kolektor asal Eropa dengan harga 50.000 Euro atau setara dengan Rp747,3 juta.

(Nabila Sahma/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER