5 Kontroversi Film 'Blonde', Fiksi hingga Adegan Pelecehan Seks dan Aborsi

Insertlive | Insertlive
Kamis, 06 Oct 2022 09:00 WIB
Ana de Armas Jadi Marilyn Monroe di Film Blonde 5 Kontroversi Film 'Blonde', Fiksi hingga Adegan Pelecehan Seks dan Aborsi
Jakarta, Insertlive -

Film Blonde merupakan tontonan yang menggambarkan kisah kehidupan mendiang Marilyn Monroe.

Sayangnya, film ini malah menuai kritik dari penonton sejak pertama kali dirilis pada 28 September 2022.

Banyak penonton yang memberikan kritik terkait alur cerita dari film tersebut.

ADVERTISEMENT

Film Blonde disutradarai oleh Andrew Dominik yang pernah menggarap 'Killing Them Softly'.

Sementara bangku pemeran diisi oleh sederet artis ternama seperti Ana De Armas hingga Adrien Brody.

Ana De Armas yang memerankan sosok Marilyn Monroe, beradu akting dengan Adrien Brody yang berperan sebagai sang suami Arthur Miller (The Playwright).

Film Blonde pertama kali tayang di ajang Venice Film Festival 2022 dan mendapatkan standing ovation dari penonton selama kurang-lebih 14 menit.

Berdasarkan survei Rotten Tomatoes, ulasan 246 kritikus film memberikan 'Blonde' rating 42 persen di tomatometer.


Sedangkan, film tersebut mendapatkan rating 32 persen berdasarkan ulasan lebih dari 1.000 penonton.

Selain itu, situs IMDB memberikan film Blonde rating 5,6 hasil dari survei terhadap 27 ribu pengguna.

Berikut ini sejumlah hal yang membuat film Blonde menuai kritikan dari penonton dan jadi kontroversi.

1. Alur Cerita Fiksi

Film Blonde yang mengangkat kisah hidup mendiang Marilyn Monroe ini memang berbeda lainnya.

Film tersebut tidak diangkat berdasarkan biografi asli kehidupan Monroe.

Sang sutradara Andrew Dominik justru menggarap film ini berdasarkan novel karya Joyce Carol Oates.

Netflix memang sengaja mengambil benang merah kisah dramatis Marilyn semasa hidup.

Meski begitu, film tersebut tetap menampilkan sejumlah sosok asli di kehidupan nyata Monroe.

Karakter di kehidupan nyata Monroe yang muncul di film tersebut seperti kedua sosok suami Ex-Athlete dan The Playwright.

Selain itu, sosok ayah serta ibunda yang mengalami schizophrenia dan tidak hadir di pernikahan Monroe juga muncul di film ini.

Film ini menjadi kontroversi karena juga menayangkan kisah yang sebetulnya belum terbukti benar terjadi di kehidupan nyata Monroe.

Salah satu kisah yang belum terbukti kebenarannya itu saat sang ibunda berusaha menghabisi nyawa Monroe di bathtub.

2. Kisah Asmara dengan Banyak Pria Sekaligus (Throuple)

Film Blonde juga menayangkan kisah asmara Marilyn Monroe semasa hidupnya.

Film tersebut menggambarkan sosok Monroe yang menjalin hubungan asmara dengan banyak pria sekaligus.

Monroe digambarkan menjalin kisah cinta dengan putra Charlie Chaplin dan Edward G. Robinson, serta Cass Chaplin (Xavier Samuel) dan Eddy (Evan Williams) secara sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Penonton lantas merasa penggambaran kisah asmara tersebut belum terbukti sesuai dengan cerita di kehidupan nyata Monroe.

Meski begitu, Monroe memang mengenal baik sosok Chaplin Jr hingga sempat dirumorkan menjalin asmara.

Biografi bertajuk Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karya Anthony Summers juga menjelaskan bahwa Monroe juga sempat berkencan dengan Robinson Jr..

Namun, Monroe menjalin hubungan dengan Robinson Jr setelah putus dari Chaplin Jr.

LANJUTKAN BACA DI HALAMAN SELANJUTNYA

Salah satu adegan di film Blonde yang juga menjadi kontroversi adalah cerita pelecehan seksual terhadap Marilyn Monroe.

Banyak penonton yang menyatakan bahwa kisah pelecehan seksual tersebut sudah melenceng jauh dari apa yang terjadi di kehidupan nyata Monroe.

Penonton menilai adegan pelecehan seksual tersebut sangat menjijikan untuk ditonton.

Bahkan, adegan Monroe yang mengalami pelecehan dari Presiden John F. Kennedy juga dianggap sebagai rekayasa.

Namun, film Blonde memang tak terang-terangan menyebut sosok tersebut adalah John F. Kennedy dan hanya memberikan inisial The President.

Adegan tersebut menampilkan sosok yang digambarkan sebagai Kennedy memaksa Monroe untuk melakukan oral sex.

4. Marilyn Monroe Aborsi Dua Kali

Adegan Marilyn Monroe melakukan aborsi di dalam film Blonde juga menuai kontroversi di kalangan pecinta film.

Film tersebut menampilkan Monroe dua kali melakukan aborsi di luar kehendaknya.

Bahkan, ada juga adegan Monroe kala berbicara dengan janin yang dikandungnya.

Organisasi Planned Parenthood lantas memberikan kritikan terhadap film Blonde karena dianggap mengkampanyekan isu anti-aborsi.

"Sungguh memalukan kreator Blonde memilih berkontribusi pada propaganda anti-aborsi dan menstigamtisasi keputusan perawatan kesehatan orang sebagai gantinya," kata Caren Spruch salah satu petinggi Planned Parenthood dilansir dari The Hollywood Reporter.

"Fan anti-aborsi telah lama berkontribusi dalam menyebarkan stigma aborsi menggunakan janin dan kehamilan yang tidak akurat secara medis. Film Blonde memperkuat pesan itu dengan CGI janin yang berbicara, digambarkan seperti bayi yang sempurna." sambungnya.

5. Reaksi Sutradara dan Aktor Pemeran

Andrew Dominik sutradara film Blonde seolah tak peduli dengan penilaian masyarakat.

Andrew memang sejak awal sudah menggarap film Blonde berdasarkan novel karangan Joyce Carol Oates.

Sebelum resmi tayang, Andrew bahkan sudah menyampaikan ketidakpeduliannya bila film Blonde tidak mendapatkan respons positif dari masyarakat.

"Ini adalah film yang penuh tuntutan. Jika penonton tidak menyukainya, itu masalah penonton. Ini film NC-17 tentang Marilyn Monroe, seperti yang Anda inginkan, bukan? Saya ingin pergi dan melihat versi NC-17 dari kisah Marilyn Monroe," kata Andrew dilansir dari Screen Daily.

Selain itu, Adrien Brody yang memerankan sosok suami Marilyn Monroe bernama The Playwright juga ikut angkat bicara soal kontroversi tersebut.

Brody justru memberikan pujian terhadap Andrew karena mampu memancing emosi penonton yang menyaksikan film tersebut.

Brody juga menilai bahwa penonton merasa terpancing emosinya karena film tersebut menampilkan sudut pandang dari orang utama yakni Monroe.

"Kalian tahu, novel dan filmnya sama-sama penuh dengan tema eksploitasi dan trauma. Dan, sayangnya, hidup Marilyn penuh dengan itu," ujar Adrien Brody dilansir dari The Hollywood Reporter.

"Karena kamu ada di dalam dirinya -- perjalanan dan rasa rindu serta perasaan keterasingannya -- di tengah semua pujian yang dihadapi," tutup Brody.

[Gambas:Video Insertlive]



(ikh/ikh)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER