Home Lifestyle Berita IPedia

15 Penyakit Menular yang Harus Diwaspadai

Nabila Sahma | Insertlive
Selasa, 27 Sep 2022 18:10 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta, Insertlive -

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain yang sebelumnya tidak terinfeksi penyakit tersebut.

Penularan penyakit bisa berlangsung apabila kita melakukan kontak langsung dengan penderita penyakit menular. Namun, ada beberapa penyakit menular yang bisa menjangkit secara tidak langsung melalui sesuatu yang berkontak langsung dengan penderita penyakit menular seperti udara, air, dan sebagainya.

Contoh penyakit menular yang dapat ditularkan melalui sesuatu dan tanpa kontak fisik dengan penderitanya adalah penyakit malaria.


15 Penyakit Menular yang Harus Diwaspadai

Berikut penjelasan lengkap mengenai contoh penyakit menular yang harus kamu waspadai.

1. Penyakit Tuberculosis (TBC)

Penyakit menular yang pertama adalah penyakit TBC yang merupakan penyakit paling berbahaya di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) saat balita dapat mengurangi risiko terkena penyakit TBC.

Ciri gejala penyakit TBC adalah batuk berdahak yang berlangsung selama lebih dari dua minggu. Penderita tuberkulosis akan mengalami penurunan berat badan, tidak nafsu makan, mudah lelah, dan berkeringat di malam hari.

Pencegahan penyakit TBC dapat dilakukan dengan:

  • mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga secara teratur.
  • gunakan masker kemanapun dan jika terpaksa harus menemui pasien TBC.
  • hindari kontak langsung dengan penderita TBC dan menyentuh benda yang sebelumnya kontak langsung dengan penderita.

2. Penyakit Malaria

Penyakit menular yang kedua adalah malaria. Malaria termasuk penyakit menular yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit plasmodium yang selanjutnya dibawa dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Nyamuk Anopheles akan membawa parasit plasmodium ke sungai, sawah, bekas genangan banjir untuk berkembang biak dan menularkan penyakit malaria ke orang sekitarnya.

Selain nyamuk, penyakit malaria juga dapat ditularkan melalui kontak langsung, misalnya melalui ASI dan transfusi darah dari penderita malaria.

Gejala penyakit malaria ditandai dengan demam tinggi berkepanjangan, tubuh menggigil, tubuh nyeri, mual, dan muntah-muntah.

Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan:

  • memakai pakaian tertutup saat malam hari.
  • mengoleskan lotion anti nyamuk.
  • minum obat anti malaria saat pergi ke tempat yang sedang terkena wabah malaria.
Petugas puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta, melakukan pengasapan (fogging), Kamis (28/2/2019). Fogging ini dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah./ Foto: Agung Pambudhy

3. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit menular DBD disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yang pertumbuhannya meningkat saat musim hujan.

Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, sakit pada persendian, trombosit menurun, muncul bintik-bintik merah di sekujur tubuh, pendarahan, dan nyeri pada sendi.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan hal berikut:

  • Menutup penampung air seperti bak mandi dan sumur.
  • Kuras bak mandi secara teratur minimal satu kali dalam seminggu.
  • Buang barang-barang bekas yang menumpuk dan berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
  • Bersihkan genangan air di sekitar rumah.

4. Penyakit Influenza

Penyakit menular berikutnya adalah influenza yang disebabkan oleh virus yang sulit terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh karena aktivitas mutasinya. Penderita influenza akan mengalami batuk, bersin-bersin, pilek, kelelahan, sakit kepala, dan demam.

Penyakit influenza merupakan penyakit yang sering kali disepelekan karena termasuk penyakit tidak berbahaya. Namun, apabila dibiarkan virus penyebab flu bisa bermutasi menjadi penyakit yang jauh lebih berbahaya, seperti flu burung.

Penyakit ini dapat menular jika kita terkena percikan air liur penderitanya. Pencegahan penyakit influenza dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut:

  • Menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan penderitanya.
  • Rajin membersihkan tangan dengan sabun dan hand sanitizer.
  • Menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi vitamin.

5. Penyakit Flu Burung

Penyakit menular selanjutnya adalah flu burung. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas. Nama lain penyakit flu burung adalah Avian influenza yang disebut dengan H5N1. Orang lain dapat tertular penyakit flu burung melalui kontak langsung dengan penderita penyakit ini.

Untuk mencegah terkena penyakit flu burung, beberapa hal berikut dapat kamu lakukan:

  • Hindari kontak langsung dengan unggas.
  • Hindari kontak langsung dengan penderita influenza dan flu burung.
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Masak daging unggas hingga matang maksimal sebelum dikonsumsi.

6. Penyakit Diare

Penyakit menular selanjutnya adalah diare. Diare merupakan penyakit dengan gejala buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari. Penyakit menular ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang hinggap di makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Penularan penyakit diare dapat terjadi melalui kontak langsung dengan udara, makanan, minuman, dan obat-obatan yang telah tercemar oleh virus diare.

Pencegahan pada penyakit diare dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut:

  • Masak makanan sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Cuci tangan sebelum makan.
  • Hindari konsumsi makanan di tempat yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Konsumsi air matang dari sumber yang bersih.

7. Penyakit Hepatitis

Penyakit menular berikutnya adalah hepatitis yang ditandai dengan gejala dengan demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan kulit menguning. Penyakit menular ini menyebabkan peradangan pada hati (lever).

Penyakit hepatitis dapat menular melalui makanan dan minuman yang tidak bersih. Misalnya es batu yang proses pembuatannya terkontaminasi dengan virus hepatitis. Lalu penularan hepatitis B dapat terjadi melalui penukaran cairan tubuh dan darah yang terinfeksi penyakit ini.

Jika tidak segera diatasi, penyakit hepatitis dapat bersifat kronis yang sampai menimbulkan komplikasi, seperti kanker hati.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut:

  • Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi.
  • Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti seks bebas.
  • Hindari berbagi barang pribadi dengan penderita seperti handuk, pakaian, sikat gigi, dan alat makan.

8. Penyakit Pneumonia

Penyakit menular selanjutnya adalah pneumonia. Pneumonia menyerang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan virus Haemophilus influenza tipe b (Hib). Penderitanya akan merasakan gejala penyakit berupa kesulitan bernapas dan merasa sakit saat bernapas.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan:

  • Rajin cuci tangan setelah beraktivitas menggunakan sabun antiseptik.
  • Melakukan etika batuk dan bersin yang benar
  • Menggunakan masker
  • Tidak berbagi alat makan dan peralatan mandi seperti handuk, sabun, dan sikat gigi ke orang lain

9. Penyakit Campak

Penyakit menular ke-9 adalah penyakit campak yang sering kali terjadi penularannya pada bayi dan anak-anak melalui percikan air liur penderitanya saat batuk dan bersin. Campak disebabkan virus golongan paramyxovirus.

Gejala penyakit campak adalah mengalami ruam kemerahan pada tubuh yang disertai demam dan batuk. Pencegahan penyakit campak dapat dilakukan dengan vaksinasi campak saat balita yang dilanjutkan dengan vaksinasi measles, mumps, dan rubella (MMR).

10. Penyakit Cacar Air

Penyakit menular selanjutnya adalah cacar air yang dapat menular melalui kontak langsung dengan penderitanya. Jika terkena cairan pada cacar dari penderita, orang lain bisa tertular. Kontak langsung dengan benda yang sebelumnya berkontak dengan penderita juga memiliki risiko tertular penyakit cacar air.

Gejala penyakit cacar air adalah timbul bintik kemerahan di kulit yang menggelembung, kulit terasa gatal, dan melepuh. Lalu penderitanya juga akan merasakan demam.

Untuk mencegah cacar air, dapat dilakukan dengan hal berikut:

  • Melakukan vaksinasi cacar air.
  • Menjaga kebersihan lingkungan.
  • Konsumsi makanan bergizi.
  • Tidak melakukan kontak langsung dengan penderita cacar air.
Pengobatan Cacar air/ Foto: Getty Images/iStockphoto/South_agency

11. Penyakit Tifus

Penyakit menular selanjutnya ini ditandai dengan demam, sakit, kram perut, diare, sembelit, mual, dan muntah-muntah. Penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang akan timbul jika tempat sanitasi tidak bersih.

Penyakit tifus dapat menular melalui makanan dan minuman yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Air dan alat makan yang sudah terkontaminasi dengan bakteri ini juga dapat menimbulkan penyakit tifus.

Untuk mencegah penyakit tifus, kamu dapat melakukan hal berikut:

  • Cuci tangan sebelum dan setelah makan.
  • Menggunakan air bersih untuk mencuci makanan dan peralatan makan.
  • Hindari pembelian makanan di tempat yang tidak bersih.
  • Jaga daya tahan tubuh dengan konsumsi vitamin.

12. Penyakit Cacingan

Penyakit menular selanjutnya adalah penyakit cacingan. Cacingan adalah penyakit menular yang sering menyerang anak usia sekolah yang senang main di kawasan yang kotor dan tidak mencuci tangan dengan bersih sebelum makan. Penyakit menular ini disebabkan oleh cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi.

Ciri penderita penyakit cacingan adalah mengalami gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan muntah hingga mengalami penurunan berat badan. Lalu penderitanya akan mengalami gatal di area sekitar anus dan vagina. Jika dibiarkan, penderitanya dapat mengalami dehidrasi berlebih.

Penyakit ini dapat menular ketika telur cacing masuk melalui kuku dan tangan anak yang tidak bersih yang kemudian menyentuh mulut dan makanan/minuman yang hendak dikonsumsi. Pakaian, handuk, dan seprai yang sudah terkontaminasi dengan cacing-cacing tersebut juga akan menularkan penyakit cacingan ke penggunanya.

Pencegahan penyakit cacingan dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut:

  • Potong kuku secara rutin untuk menghindari berkembangnya telur cacing di kuku.
  • Cuci tangan sampai bersih sebelum makan.
  • Jaga kebersihan alat makan dan alat masak.
  • Jaga kebersihan dan kebersihan lingkungan.

13. Penyakit HIV/AIDS

Penyakit menular selanjutnya adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS). Virus ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi rusak dan lemah. Melemahnya sistem kekebalan tubuh ini menyebabkan berbagai penyakit mudah masuk ke dalam tubuh.

HIV/AIDS disebabkan oleh seks bebas yang tidak sehat dan jarum suntik bekas yang habis dipakai oleh penderita HIV/AIDS. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan seks dengan penderitanya, dan berbagai hubungan yang dapat memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh dari penderita HIV.

14. Penyakit Polio

Penyakit menular selanjutnya ini disebabkan oleh virus polio yang sangat menular menyerang otot dan syaraf pada tubuh dan dapat menyebabkan melemahnya otot secara permanen. Polio membuat penderitanya mengalami kelumpuhan sampai kematian.

Penularan penyakit polio dapat terjadi jika melakukan kontak langsung dengan penderitanya. Virusnya bisa masuk melalui air liur yang masuk ke hidung dan mulut.

Mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan konsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh dan hindari kontak langsung dengan orang yang menderita penyakit polio.

15. Penyakit Ebola

Penyakit menular berikutnya ini termasuk penyakit yang mematikan. Ebola muncul karena virus genus Ebolavirus. Penderitanya akan mengalami gejala berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga muntah. Ebola akan membuat penderitanya mengalami turunnya trombosit dalam tubuh, peradangan pada hati, dan rusaknya ginjal.

(Nabila Sahma/and)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK