Angka Kelahiran Bayi Meledak Tiap Bulan Agustus, Kok Bisa?

Insertlive | Insertlive
Rabu, 24 Aug 2022 15:45 WIB
Newborn girl baby inside incubator in hospital post delivery room with identification bracelet tag name Ternyata Angka Kelahiran Bayi Banyak Terjadi pada Bulan Agustus, Kok Bisa? / Foto: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa
Jakarta, Insertlive -

Rata-rata lebih dari 3,8 juta bayi lahir di Amerika Serikat setiap tahun mulai dari 2010 hingga 2022.

Data tersebut diperoleh dari catatan Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS.

Selain itu, data tersebut juga mengungkapkan bahwa angka kelahiran bayi terbesar di AS biasanya pada Agustus.

ADVERTISEMENT

Sementara, posisi kedua angka kelahiran bayi terbesar jatuh pada Juli.

Hal tersebut diungkapkan oleh Brady Hamilton selaku ahli demografi dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS.

Hamilton berujar bahwa angka kelahiran terbesar pada Agustus terjadi dalam kurun waktu delapan tahun mulai dari 2010 hingga 2020.

Angka kelahiran terbesar pada Juli justru terjadi dalam kurun waktu tiga tahun yakni 2014, 2015 dan 2020.

Data Pusat Statistik Kesehatan Nasional kembali mencatat angka kelahiran bayi terbesar bulan Agustus pada 2021.


Tercatat angka kelahiran bayi di AS pada Agustus 2021 mencapai 329.978.

Angka tersebut lebih besar dari rata-rata jumlah kelahiran terbanyak bulan Agustus dari 2010 hingga 2020 yang hanya 350.067.

Jumlah kelahiran terkecil pada 2021 justru terjadi pada Februari dengan angka hanya mencapai 266.308 saja.

Selain itu, rentang waktu kehamilan yang rata-rata biasanya 40 minggu atau 9 bulan menghasilkan data bahwa kebanyakan bayi di AS dikandung pada November atau Desember.

Masalah reproduksi juga disebut sangat dipengaruhi oleh musim yang sedang berlangsung.

"Jika Anda adalah bangsal bersalin di rumah sakit, atau perusahaan yang membuat susu formula bayi, atau produsen popok, ada baiknya mengetahui apa yang mungkin Anda hadapi dari waktu ke waktu," kata Hamilton.

"Lebih lanjut, sistem sekolah mungkin ingin mengantisipasi berapa banyak anak yang mungkin datang pada titik waktu tertentu, dan sistem perawatan kesehatan ingin tahu apa yang diharapkan dalam hal inokulasi." sambungnya.

Newborn baby boy sleeping in his crib, his mother's hand holding his little hand.Newborn baby boy sleeping in his crib, his mother's hand holding his little hand./ Foto: Getty Images/iStockphoto/mmpile

Micaela Martinez selaku asisten profesor ilmu kesehatan lingkungan di Universitas Columbia di New York dan Kevin Bakker ilmuwan utama di Merck menuliskan hal tersebut dalam sebuah esai.

Sebuah studi pada 2014 di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, Martinez dan Bakker menemukan data mengenai pola kelahiran yang jelas di seluruh garis lintang di Amerika Serikat.

Amerika bagian utara disebut mengalami puncak kelahiran pada Juni dan Juli, sedangkan di bagian Selatan terjadi pada Oktober dan November.

Data lain juga menunjukkan bahwa semakin dekat lokasinya dengan khatulistiwa, maka biasanya puncak angka kelahiran terjadi pada akhir tahun.

Sebagai contohnya, Finlandia yang mengalami puncak angka kelahiran terbanyak pada akhir April, sedangkan angka kelahiran di Jamaika mencapai puncaknya pada November.

Sebuah studi di Journal of Biological Rhythms pada 1990 juga menampilkan data soal musim kelahiran yang mungkin dipengaruhi suhu lokal dan panjang durasi hari.

Sejauh mana suhu dan panjang durasi hari mungkin atau tidak bisa berubah secara musiman sepanjang tahun tergantung pada garis lintang.

Martinez dan Bakker juga mencatat bahwa perubahan lingkungan ini dapat mempengaruhi frekuensi seks atau seberapa subur pria atau wanita.

Selain itu, mereka juga mencatat ada banyak faktor lain yang mungkin berperan juga dalam masalah reproduksi seperti pendapatan, budaya, hari libur dan curah hujan.

Hal tersebut yang menimbulkan sulitnya untuk mendiskusikan apakah dan dengan cara apa suhu atau panjang durasi hari dapat mempengaruhi angka kelahiran manusia.

(ikh/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER