Home Lifestyle Berita Fashion and Beauty

Sulit Tidur Bisa Jadi Gejala COVID-19, Ini Tandanya

INSERTLIVE | Insertlive
Selasa, 26 Jul 2022 20:45 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Diy13
Jakarta, Insertlive -

Seiring dengan menanjaknya kasus COVID-19 di dunia, termasuk Indonesia, membuat banyak orang menjadi lebih waspada.

Kini, banyak kasus melaporkan gejala sulit tidur menjadi salah satu tanda terserang penyakit COVID-19.

Beberapa pasien mengeluhkan dirinya tak bisa tidur nyenyak, padahal, banyak kasus justru berkaitan dengan saluran napas hingga membuat tubuh terasa lemah.


Nyatanya, sejumlah penelitian menyebut bahwa durasi dan kualitas tidur bisa mempengaruhi durasi infeksi virus.

Melansir dari Times of India, studi menyebutkan bahwa rhinovirus bisa menyebabkan penurunan waktu tidur pasien dengan rata-rata 23 menit.

Efisiensi tidur juga berkurang hingga rata-rata mencapai 5 persen selama virus masih aktif dalam tubuh.

Sedangkan pada kasus COVID-19, studi pada 2021 menerangkan bahwa para pasien berpotensi mengalami sulit tidur tiga kali atau lebih dalam seminggu.

Di lain hal, tidur berkualitas adalah cara penyembuhan alami pada tubuh untuk mengatasi risiko Long COVID-19.

Virus variant, coronavirus, spike protein. Omicron. Covid-19 seen under the microscope. SARS-CoV-2, 3d rendering/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys

Selain masalah tidur, gejala COVID-19 lainnya berupa demam atau kedinginan, pilek, sakit kepala, sesak napas, lelah, rambut rontok, kulit kering, diare, ruam kulit, kehilangan mencium bau atau anosmia hingga suhu tubuh di atas 38 derajat.

Insertizen, mulai sekarang makin waspada dengan COVID-19 ya!

(dis/dis)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK