Hati-hati, Salah Pilih Alas Bedak Bisa Bikin Wajah Terlihat Lebih Tua
Alas bedak yang tidak tepat bisa menjadi serangan balik untuk hasil akhir rias. Alih-alih terlihat lebih segar, kamu bisa berakhir tampak lebih tua. Menakutkan bukan?
Seiring usia kulit kita mengalami banyak perubahan sehingga memengaruhi gaya tata rias wajah. Biasanya alas bedak dan concealer menjadi solusi instan untuk menutupi tanda-tanda penuaan.
Pada usia belasan tahun sampai dengan 20 tahunan, kebanyakan wanita mengalami keluhan jerawat dan kulit berminyak. Kala usia mencapai kepala empat hingga 50 tahunan, wanita berhadapan dengan masalah bintik hitam, kerutan, dan garis-garis halus di sekitar ujung mata, bibir, hingga tepi hidung.
Alas bedak atau foundation menjadi jalan pintas untuk menutupi kerutan pada wajah. Namun, kamu harus hati-hati agar tidak mengaplikasikannya secara berlebihan. Pasalnya, wajah kamu malah bisa berakhir seperti lapisan krim kue ulang tahun.
Umumnya, wanita yang sudah menginjak usia kepala empat lebih menyukai alas bedak jenis cair atau krim daripada jenis bubuk. Sebab, alas bedak cair cenderung mengendapkan garis-garis halus dan kerutan. Kandungan bahan kimia yang tinggi memantulkan cahaya yang meratakan bayangan di wajah.
Selain itu, alas bedak berbasis krim membuat wajah tampak lebih berkilau.
Namun, sebelum kamu buru-buru berbelanja alas bedak jenis cair, sebaiknya simak dulu penjelasan Ruby Hammer dan Fiona Stiles penata rias asal Inggris mengenai jenis-jenis kosmetik yang tepat untuk kulit wanita dewasa.
Asal-usul kerutan
Kulit manusia, seperti tubuh, menua seiring bertambahnya usia. Kulit di wajah dan tangan adalah yang pertama menunjukkan tanda-tanda penuaan. Sel-sel kulit kita menyusut dalam ukuran, kualitas, dan kuantitas seiring berjalannya waktu.
Penambahan usia dan aktivitas membuat kulit kita kehilangan kapasitasnya untuk mengatur suhu, produksi sebum (minyak), penyerapan vitamin, pembentukan asam hialuronat, dan pergantian sel kulit. Alhasil, kekuatan alami kulit yang berfungsi sebagai perlindungan melambat secara signifikan, begitu juga dengan kemampuan penyembuhan.
Fakta menyebalkan lainnya dari penuaan adalah sistem pendukung kekuatan kulit, seperti kolagen, elastin, dan asam hialuronat secara alamiah mengalami pengurangan fungsi. Alhasil, kulit kita semakin rapuh, kendur, tipis, dan berkerut.
Lebih kurang sepertiga produksi kolagen dapat menurun seiring bertambahnya usia.
Penyebab Kerusakan Kulit
Paparan sinar matahari adalah penyebab utama kerusakan kolagen.
Matahari memecah serat kolagen di dalam kulit dan menurunkan kadar antioksidan alami hingga 50 persen. Oleh karena itulah, kita wajib melindungi kulit dari sinar matahari dengan krim tabir surya setiap hari.
Ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari setiap hari bertanggung jawab atas 80 hingga 90 persen gejala penuaan seperti kerutan, pigmentasi, bintik matahari, kekenyalan, dan hilangnya kolagen. Generasi radikal bebas akibat paparan sinar matahari menyebabkan 50 persen kerusakan UV. Lalu, 50 persen kerusakan UV menyebabkan trauma sel langsung dan kerusakan DNA.
Indonesia yang merupakan negara tropis membuat kondisi kulit wanita menjadi lebih cepat mengalami proses penuaan meskipun usia masih terbilang muda. Mengapa? Tentu saja penyebabnya adalah kebiasaan malas menggunakan krim tabir.
Jadi, pilihlah krim tabir surya yang memang optimal melindungi kulit dari radiasi UVA dan UVB.
UVA adalah singkatan dari ultraviolet A yang menyebabkan penuaan. Bentuk cahaya ini tersedia sepanjang tahun, dapat menembus awan dan kaca. UVB adalah singkatan dari ultraviolet B, sinar ini paling kuat di musim panas.
Baca halaman selanjutnya
(syf/syf)