Dikenal sebagai Negara Tanpa Malam, Begini Cara Jalani Puasa di Norwegia

Setiap daerah memilik durasi berpuasa yang berbeda-beda, tergantung dari waktu terbit dan terbenamnya matahari.

Lalu, bagaimana nasib berpuasa di Norwegia yang dikenal sebagai negara tanpa malam atau The Land of the Midnight Sun?

Di YouTube, bereda video ketika pendakwah Dr. Waleed Hakeem menjelaskan kisah menarik berpuasa di Arktika Norwegia.

Dalam video tersebut, Waleed yang baru menyelesaikan salat Tarawih menunjukkan adanya sinar matahari di malam hari.

"Saya ingin memperlihatkan matahari di tengah malam. Anda mungkin pernah mendengar tentang matahari tengah malam, tetapi sekarang saya akan menunjukkannya kepada Anda. Subhana Allah," ucap Dr. Waleed Hakeem.

"Ini dia tepat di belakang saya. Seperti yang Anda lihat, mataharinya seolah-olah akan menyentuh gunung. Terlihat seperti terbenam tetapi tahun ini tidak ada matahari terbenam," sambungnya.

Video Dr. Waleed Hakeem/ Foto: YouTube

Untuk menghadapi kondisi tersebut, masyarakat di Arktik Norwegia dan sekitarnya memutuskan untuk mengikuti fatwa dari Al-Azhar, yaitu puasa berdasarkan waktu Mekah.

"Jadi kami mengikuti waktu Mekah. Itulah mengapa ketika kami berbuka puasa, matahari masih ada di depan kami. Beberapa di antara kalian mungkin berkata ini haram karena matahari belum terbenam," tuturnya.

"Jadi apa yang harus kami lakukan tepatnya? Itulah yang kami ikuti, kami mengikuti waktu Tarawih di Mekah, termasuk mengikuti waktu salat Subuh di Mekah," lanjutnya.

Dr. Waleed Hakeem kemudian menjelaskan bahwa keadaan seperti itu tidak selamanya terjadi. Ketika terdapat waktu matahari terbit dan terbenam, masyarakat Norwegia dapat berpuasa hampir 22 jam lamanya.