Pertajam Memori dan Baik untuk Kesehatan Otak
Sebuah studi yang diprakarsai oleh Neural Degeneration Research pada tahun 2016 silam menyimpulkan buah ini berpotensi menghambat produksi protein penyebab peradangan otak, interleukin 6 (IL-6).
Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Kemudian, penelitian pada hewan juga memperlihatkan Kurma dapat mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang bisa membentuk plak di otak.
Penumpukkan plak pada otak dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak yang bisa menyebabkan kematian sel otak pemicu penyakit Alzheimer dan demensia.
Melancarkan Pelancaran
Kurma dapat dicerna dengan mudah sehingga tidak akan menjadi gangguan pada perut orang yang berpuasa. Kurma mampu meredakan sembelit karena mengaktifkan cairan pencernaan dan sekresi yang mempersiapkan perut untuk menerima makanan setelah hari puasa yang panjang.
Berbuka puasa dengan kurma mengurangi rasa lapar agar seseorang tidak makan berlebihan sehingga menimbulkan kesehatan pencernaan.
Mencegah Penyakit Jantung
Hasil penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2009 merangkum manfaat konsumsi kurma dapat berdampak baik pada kesehatan jantung karena tinggi kandungan kalium.
Selain itu, kurma juga efektif dalam mengurangi kadar trigliserida dan mengurangi stres oksidatif, dua hal yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung dan stroke.