Simak Tanggapan Mengejutkan Media Asing pada Album Baru BTS 'BE'

Katie Hawthrone dari The Guardian, Inggris, menuliskan bahwa album BE membedakan seluruh member BTS dari para musisi K-Pop lainnya.

Dia secara lugas mengungkapkan bahwa BTS bukan robot pabrikan (sebagaimana banyak orang melabeli musisi K-Pop).

“Mereka (BTS) seperti menulis ulang buku aturan mengenai musik pop barat, mereka melibatkan penggemar, dan semua member mengambil peran kreatif pada album BE,” tulis Katie.

Selain itu, dia juga menuliskan  bahwa album Be memberikan efek samping bahagia bagi pendengarnya.

“BTS menjadi revolusioner karena ketangguhan mereka untuk membeberkan isu tanpa ragu memperlihatkan kekhawatiran, kekurangan, dan sumber dukungan mereka. Mereka meleburkan mitos musik yang jenius dan stereotip robot K-Pop,” urainya.

Jochan Embley seorang kritikus musik menuliskan pada The Evening Standard album BE memberikan efek menenangkan, meskipun terasa para member menciptakan musik yang cenderung aman. 

Dia memberikan tiga dari lima bintang untuk BE.

“Album BE tidak melebihi sambutannya, datang dan pergi dalam waktu kurang dari setengah jam, seperti hampir semua album BTS sebelumnya, mereka tidak mengambil banyak risiko,” tulis Embley.

Dia menambahkan bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang buruk. Pasalnya, pada masa suram seperti pandemi sekarang ini, album BE menjadi hal yang menyenangkan jutaan penggemar BTS atau ARMY.

“Sekarang ini, kebahagiaan tidak lagi banyak diberikan oleh orang-orang,” pungkasnya.

Annabel Nugent dari The Independent menuangkan ekspresi bahwa ketika BTS merilis album akan memberikan efek global.

“Hanya dalam delapan lagu, BTS telah meruntuhkan semua batasan atau genre yang biasanya mereka lakukan dalam waktu dua kali lebih lama,” tulis Nugent.

Album BTS terbaru ini mendapatkan empat bintang yang mengagumkan.

“Sebagian besar musiknya, album BE seperti menghindari jebakan untuk terdengar seragam, BTS berusaha berada dalam jalur mereka,” paparnya.

Emma Kelly dari Metro menggambarkan BE sebagai perjalanan melewati lockdown dari isolasi menuju lantai dansa.

“Artis yang membuat album saat masa lockdown bisa saja merasakan kesengsaraan yang sama dengan orang lain, tapi beruntung BTS telah menggusur rasa sedih tersebut,” tulis Kelly.

Album BE, menurut Kelly, memiliki ledakan dramatis lebih tipis disbanding Map Of The Soul: 7 tetapi memiliki efek menenangkan yang dahsyat.

“Album baru BTS menjadi pengingat dalam hal produksi, energi, dan keterbukaan dengan penggemar, BTS telah mencetak standar baru,” pungkasnya.