Bahas soal BTS, Acara TV Australia Bikin ARMY Geram

Agustin Nanda | Insertlive
Jumat, 21 Jun 2019 12:36 WIB
ARMY geram dengan komentar negatif yang diberikan dua host acara televisi di Australia yang dinilai rasis dengan BTS. Foto: Twitter/BTS_official
Jakarta, Insertlive - BTS berhasil membuktikan eksistensinya di dunia internasional. Bukan hanya di negara asalnya, BTS mampu menguasai pangsa pasar industri musik hingga seluruh dunia. Bahkan, mereka meraih kesuksesan besar di Amerika Serikat.  Namun sayangnya, baru-baru ini sebuah acara televisi Australia memberikan komentar negatif kepada pelantun Boy With Luv itu.

BTSBTS/ Foto: Facebook/Bangtan Sonyeondan
Dilansir dari Soompi, acara yang tayang pada Rabu (19/6) itu menyoroti tentang kepopuleran BTS. Kedua host, Erin Molan dan Nick Cody mengatakan jika BTS menjadi salah satu boyband terbesar di Korea Selatan. Hanya saja, mereka mengatakan belum pernah mendengar nama BTS. 

"Di nomor 18 ada grup terbesar yang tidak pernah kalian dengar, One Direction dari Korea Selatan," ucap Molan. "Ya, tidak pernah mendengar tentang mereka," balas Cody.

ADVERTISEMENT

Selain itu BTS juga mendapatkan komentar lain seperti dari aktor Rob Mills yang menyebut, "Aku tidak paham apa yang mereka nyanyikan, tapi mereka sangat keren. Mereka juga memiliki nama seperti gangster seperti Rap Monster, J Hope, Suga, Jimin, Jin, dan Jungkook,".

IKUTI QUIZ
Selain Mills, komedian Mel Buttle juga memberikan komentarnya. "Mereka memiliki tujuh member, itu sangat banyak. Tentu mereka bisa memecat empat dari mereka,".

Setelah penayangan acara itu, ARMY pun beramai-ramai mengungkapkan kekesalannya di media sosial. Mereka menganggap acara tersebut menayangkan pernyataan yang rasis kepada BTS. Bahkan Twitter ramai dengan tagar Channel9Apologize dan Channel9ApologizeToBTS.

Acara itu pun langsung memberikan tanggapan dan menyampaikan permohonan maafnya kepada BTS dan seluruh ARMY di dunia. "Sebagai acara hiburan ringan, ini kepercayaan kami kalau penayangan 20 to One kemarin malam, yang membahas tentang 'Kegilaan Global Terbesar', tidak menyalahi regulasi penyiaran apapun dan bertujuan untuk membahas popularitas grup secara humoris.," kata pihak program acara.

"Kami minta maaf kepada siapapun yang merasa tersinggung dengan episode semalam," sambung mereka.


[Gambas:Video Insertlive]

(agn/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER