Beri Bantuan Korban Banjir Sumatera, Denny Sumargo Kirim Bantuan Sebanyak 5 Ton
Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, menjadi sorotan masyarakat. Parahnya arus banjir dan longsor yang melanda, mengakibatkan banyak memakan korban jiwa dan dan meluluhlantahkan pemukiman warga.
Sontak saja banyak masyarakat Indonesia mengucurkan bantuan untuk para korban yang terdampak bencana banjir dan longsor. Tak terkecuali Denny Sumargo yang turut merasa prihatin melihat nasib warga yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera.
Denny Sumargo mengaku sejak awal dirinya mulai mendirikan posko untuk para korban banjir dan longsor. Ia juga mengatakan akan segera mengirimkan bantuan untuk beberapa titik daerah yang terdampak.
"Jadi, rencana untuk membuat posko itu sudah aku lakukan dari awal. Kemudian aku sudah melanjutkan ke beberapa titik. Tadi aku baru selesai mengirimkan bantuan barang lagi yang memang harus kita berangkatkan dari Jakarta sekitar 5 ton, bersama dengan teman-teman relawan yang kemudian bertugas di sana," ucap Denny Sumargo saat ditemui di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (12/12).
Tak lupa, Denny Sumargo juga mengapresiasi para relawan yang terjun langsung ke lokasi terdampak banjir dan longsor.
"Jadi, sebenarnya apresiasi ini untuk tim relawan, menurut aku. Di mana aku sudah pesan sama mereka, aku pengin memfokuskan kepada rehabilitasi dan juga pemulihan daripada korban-korban bencana di Sumatera. Ya, sejauh aku bisa," ujarnya.
Bagi Denny Sumargo, pemulihan pascabenca tidak akan bisa dilakukan secara singkat. Ia pun menceritakan pengalamannya saat terjun langsung ke lokasi bencana di Lewotobi.
"Karena peristiwa ini untuk pemulihannya perlu waktu lama. Terakhir di Lewotobi, itu saya pergi ke sana sampai 2 tahunan. Jadi mereka harus punya posko di mana mereka di sana bisa tetap hidup, makan, dan melanjutkan kehidupan mereka karena tanah dan rumah mereka sudah hilang," ceritanya.
Pria yang dijuluki pebasket sombong itu menyoroti dampak yang dialami anak-anak korban bencana. Maka dari itu, ia akan mengirimkan fasilitas pendidikan dan kebutuhan sehati-hati bagi para korban.
"Terus kemudian, dampak yang paling besar itu kan orang nggak sadar, itu sebenarnya anak-anak. Makanya aku juga mengirimkan fasilitas belajar, meja belajar, apa semua, termasuk kompor dan alat masak supaya mereka bisa masak. Karena kan pada saat ini orang nggak kepikiran terlalu banyak, ya. Yang penting kan mie instan, apa semua. Itu nggak salah. Cuma sekarang ini bagaimana kita bisa support mereka melewati masa-masa sulit mereka," pungkasnya.
(kpr/kpr)