Perjalanan ke Gaza Kembali Diterpa Masalah, Wanda Hamidah: Kembali ke Indonesia
Cobaan demi cobaan terus menerpa Wanda Hamidah beserta rombongan aktivis Global Sumud Flotilla dalam aksi kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Kini, Wanda Hamidah dan rombongan terdampar di Portopalo, Italia, dikarenakan kapal yang ditumpanginya mengalami kerusakan.
Wanda Hamidah dan rombongan pun pindah ke kapal Nusantara untuk melanjutkan perjalanan ke Gaza. Namun sayang, kapten kapal tersebut justru kabur.
Tentu saja hal ini membuat Wanda Hamidah dan 11 aktivis lain belum bisa melanjutkan perjalanan mereka menuju Gaza. Walaupun begitu, hari demi hari para aktivis tetap berharap mereka bisa melanjutkan perjalanan aksi kemanusiaan ke Gaza.
"Sudah 31 hari saya meninggalkan Indonesia untuk berlayar ke Gaza. Dan, satu minggu ini saya berada di kapal Nusantara. Kapal yang terbaik di antara kapal-kapal lain yang tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan," ucap Wanda Hamidah dalam video yang diunggahnya di Instagram pribadinya, dilihat, Rabu (1/10).
"Namun, karena satu dan lain hal, Sumud Nusantara tidak mengizinkan kapan Nusantara ini berlayar. Kapal Nusantara ini berisi 11 aktivis dari kapal-kapal yang tidak bisa berlayar. Dan, 11 aktivis dari 6 negara ini masih berharap kapal ini diizinkan untuk berlayar," sambungnya.
Walaupun harapan masih tersisa di hati Wanda Hamidah, tapi ia sadar jika pelayarannya menuju Gaza tak bisa dilanjutkan. Meski bersedih hati, tapi Wanda Hamidah berusaha ikhlas menerima kenyataan akhir dari perjalanan aksi kemanusiaannya.
"Mungkin ini adalah akhir dari perjalanan saya berlayar ke Gaza. Saya sangat bersedih hati, saya sangat berat hati, karena keinginan ke Gaza ini sudah bulat, dan ya, tapi qadarullah mungkin saya harus kembali ke Indonesia," tutur Wanda Hamidah.
Wanda Hamidah pun mengatakan dirinya akan kembali pulang ke Indonesia dengan berat hati, aksinya menuju gagal. Walaupun begitu, Wanda Hamidah tetap akan menggaungkan dukungannya terhadap Palestina.
"Saya akan kembali ke Indonesia, tapi saya berjanji, saya akan kembali ke Indonesia untuk mempersiapkan armada yang lebih baik lagi. Insyaallah kita akan punya kapal sendiri yang lebih hebat lagi, yang lebih bagus lagi, yang bisa kita naiki sendiri. Kita akan punya pejuang-pejuang Indonesia yang sudah lelah, pejuang-pejuang Indonesia yang sudah muak melihat penjajahan, melihat kezaliman, dan melihat genosida. Insyaallah," pungkasnya.
(kpr/fik)