Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Tantangan Ferdy Hasan & Istri Saat Anak Berkebutuhan Khusus Beranjak Dewasa

Insertlive | Insertlive
Rabu, 01 Oct 2025 21:30 WIB
Tantangan Ferdy Hasan & Istri Saat Anak Berkebutuhan Khusus Beranjak Dewasa / Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Sudah memasuki tiga dekade perjalanan rumah tangga Ferdy Hasan dan sang istri, Safina.

Keduanya dikaruniai tiga anak dari pernikahan yang dimulai 1994 tersebut, yakni Farah Labita, Fasha Jamel Antwan, dan Fahri Syed Javera.

Namun, kebahagiaan mereka juga dibarengi ujian ketika anak kedua, Fasha, terlahir dengan kebutuhan khusus.


Ferdy mengaku bahwa sejak awal kehamilan sang istri, ia merasa lebih siap karena usianya sudah lebih dewasa.

Namun, kenyataan berbeda hadir saat dokter menyatakan anak mereka memiliki kondisi khusus.

"Jadi waktu hamil Fasha justru persiapan kita tuh lebih matang ya karena usia kita sudah lebih dewasa gitu. Tapi ternyata Allah menghendaki lain bahwa kita dititipkan anak-anak berkebutuhan khusus," ungkap Ferdy Hasan dalam acara Pagi Pagi Ambyar, di YouTube TRANS TV, Rabu (1/10).

Ferdy dan Safina tidak menutupi bahwa awalnya mereka sempat terpukul dengan kondisi sang anak yang ternyata memiliki kebutuhan khusus.

"Awalnya kaget, nangis, sedih, tapi akhirnya setelah nangis itu banyak, kita coba berbagai macam cara terapi ketemu dokter, kita akhirnya menerima. Yang paling penting tuh kita sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus adalah menerima," kata Ferdy.

Setelah melewati masa sulit, keduanya mulai fokus pada upaya pengobatan. Mereka rutin membawa Fasha menjalani terapi dan berkonsultasi ke dokter.

"Setelah tahu itu ya akhirnya kita melakukan banyak hal ikhtiar ya pengobatan ke dokter, terapi dan lain sebagainya," tambahnya.

Safina menambahkan bahwa diagnosa dokter mengarah pada keterlambatan perkembangan.

"Fasya itu diagnosanya global delay. Jadi, dia ada sedikit dari semua spektrum autisme, jadi so far dokter mengarahkannya lebih ke global delay," jelas Safina.

Sejak kecil, Fasha menunjukkan perbedaan dibandingkan anak lain. Ferdy bahkan sempat hanya berharap anaknya bisa berjalan.

"Jadi kesulitannya dari setiap staging dari usia pas saat balita waktu kecil itu saya sama Vina ngomong ke dokter spesialis anak tumbuh kembang kita. Saya pengen Fasha ini hanya bisa jalan aja karena waktu bayi itu dia seperti lemas tangannya, lemas kakinya, lazy eyes juga," kenangnya.

Saat Fasha beranjak remaja, tantangan lain kembali muncul. Ferdy menyebut anaknya kesulitan bergaul meski tetap memiliki perasaan seperti remaja pada umumnya.

"Jadi perkembangan itu di usia balita ya. Setelah usianya meningkat mulai remaja, ada challenges lain. Kan anak-anak ini seperti anak-anak lain juga gitu ya, mereka mengalami perasaan, tapi di sisi lain dia enggak bisa bergaul," ujarnya.

Kini, di usia 22 tahun, fokus Ferdy dan Safina adalah menyiapkan kemandirian sang anak.

"Sekarang di usia 22 tahun, tantangannya juga lain gitu, lebih ke persiapan kemandirian dia. Karena one day dia harus lepas dari kita," tutur Safina.

Perjuangan panjang Ferdy dan Safina tidak sia-sia. Fasha kini sudah menunjukkan perkembangan signifikan hingga bisa duduk di bangku kuliah.

"Sekarang perkembangannya banyak sekali, karena mungkin kita juga rajin terapi sama dikasih kesempatan juga sama yang Maha Kuasa gitu ya. Jadi sekarang ya sudah bisa berkomunikasi. Syukur Alhamdulillah sekarang dia kuliah," ucap Ferdy dengan rasa syukur.

Kisah Ferdy Hasan dan Safina menjadi bukti nyata perjuangan orang tua yang tak pernah menyerah demi anak berkebutuhan khusus.

Mulai dari tangis hingga doa, keduanya berhasil melewati jalan panjang penuh tantangan menuju harapan baru.

(ikh/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK