Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Dua Cucu Mahfud MD Keracunan MBG di Yogyakarta

InsertLive | Insertlive
Rabu, 01 Oct 2025 11:30 WIB
Dua Cucu Mahfud MD Keracunan MBG di Yogyakarta/Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Jakarta, Insertlive -

Mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD mengatakan dua orang cucunya mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.

Meski bukan cucu langsung, Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya tak merinci kapan cucunya mengalami gejala keracunan tersebut.

Namun, dia memastikan bahwa kedua cucunya dan rekan sekelasnya dalam satu sekolah mengalami muntah-muntah setelah makan MBG.


"Cucu saya juga keracunan...Iya, MBG. Di Yogya. Cucu ponakan ya," kata Mahfud dalam kanal YouTube Mahfud MD Official.

"Satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah. Nah yang enam itu, enam dan kakaknya, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu habis muntah-muntah sehari disuruh pulang, bisa dirawat di rumah," sambungnya.

Mahfud menjelaskan salah seorang cucunya sampai dirawat inap selama empat hari di rumah sakit.

"Tapi yang ini (cucu satunya lagi) sampai empat hari di rumah sakit. Ada dua, bersaudara. Beda kelas. Di sekolah yang sama. Masih dirawat di rumah sakit sampai kemarin saya masih di Yogya. Sekarang mungkin hari ini sudah (membaik)," imbuhnya.

Melihat insiden yang menimpa dua cucunya, Mahfud mengatakan bahwa pernyataan Presiden Prabowo soal kesalahan maupun kekurangan pelaksanaan program MBG ini hanya berkisar di angka 0,00017 persen dari keseluruhan total penerima.

Ia menganggap omongan Prabowo soal korban keracunan makanan ini bukan hanya dilihat sekadar angka.

Mahfud menambahkan bahwa MBG ini bertujuan karena menyediakan kebutuhan makanan dan gizi khusus anak tak mampu.

Namun, yang perlu diperbaiki dari MBG ini adalah tata kelola program yang bisa memperjelas siapa pihak penyelenggara MBG di tingkat bawah ketika pemerintah daerah secara struktural tidak dilibatkan langsung.

"Begitu ada masalah keracunan, mereka (pemda) yang turun. Ada yang satu sekolah, guru tidak digaji, tidak ikut panitia tapi ikut membersihkan ompreng. Lalu ada yang hilang dia suruh ganti, padahal dia bukan panitia. Iya kan," pungkasnya.

(dis/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK