Reaksi Geram Rayen Pono Soal Status Nonaktif Eko Patrio hingga Uya Kuya: Pecat!

Musisi Rayen Pono turut menyuarakan pendapat tentang langkah yang diambil partai politik untuk menonaktifkan sejumlah artis anggota DPR RI, mulai dari Eko Patrio hingga Uya Kuya dan Nafa Urbach.

Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Rayen Pono merasa geram atas keputusan tersebut karena dinilai tak cukup tegas untuk menindak para anggota DPR RI yang disebut tak memiliki simpati terhadap rakyat Indonesia.

Rayen Pono dengan lantang menuntut agar para anggota dewan tersebut tak hanya dinonaktifkan, tetapi juga dipecat atas sikap arogan mereka terhadap rakyat.

"Jangan hanya menonaktifkan, tapi harus langsung dipecat semua anggota DPR RI yang arogan terkait segala isu," tegas Rayen Pono pada unggahan itu, dikutip Selasa (2/9).

Menurut Rayen Pono, anggota DPR RI dalam tugasnya sebagai wakil rakyat seharusnya bisa menjadi cerminan atau teladan yang baik bagi rakyat yang telah memilih mereka. Rayen Pono kemudian menilai bahwa media sosial menjadi alah yang mudah bagi publik untuk melihat hal tersebut.

"Saya sudah pernah bilang, kalau anggota DPR RI itu harus menjadi etalase yang baik untuk mewakili rakyat. Hari ini, media sosial jadi tools paling mudah untuk memperlihatkan jam terbang, kegiatan, dan manfaat mereka," tutur Rayen Pono.

Ia kemudian dengan tegas meminta pihak partai politik dan DPR RI untuk memecat anggota mereka yang dinilai telah bersikap arogan kepada rakyat. Pada unggahan itu, Rayen Pono juga menekankan bahwa kesombongan yang ditampilkan akan dibalas dengan karma.

"Kesombongan pelan-pelan akan menemukan karmanya. Kita hidup di dunia itu nggak bisa menang terus, harus ada kalahnya supaya bisa belajar," kata Rayen Pono.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPR RI dinonaktifkan oleh partai politik yang mengusung mereka usai dinilai telah menunjukkan sikap yang menyakiti hati rakyat. Para anggota DPR RI itu antara lain adalah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Nafa Urbach.

Meski telah dinonaktifkan, masyarakat kini menuntut pemecatan atas para anggota dewan tersebut. Demonstrasi juga masih dilakukan hingga kemarin, Senin (1/9) untuk menuntut keadilan bagi rakyat.