Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Terungkap Bukan Anak Kiai, Miftah Pernah Dikeluarkan dari Grup WhatsApp para Gus

Arundati Swastika | Insertlive
Jumat, 13 Dec 2024 13:15 WIB
Terungkap Bukan Anak Kiai, Miftah Pernah Dikeluarkan dari Grup WhatsApp para Gus/Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Jakarta, Insertlive -

Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengungkap bahwa dirinya pernah dikeluarkan dari grup WhatsApp untuk para anak kiai atau sering disebut dengan gelar Gus. Hal ini disampaikan lewat sebuah acara pengajian yang ramai dihadiri oleh jemaah.

Ia menuturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat pesantren asuhannya, Pesantren Ora Aji baru berdiri sekitar tahun 2011 hingga 2012. Ia mengungkapkan bahwa banyak orang yang meremehkannya saat mendirikan pesantren tersebut. Ia kemudian diundang masuk ke grup WhatsApp para Gus, tapi langsung dikeluarkan karena dianggap tak pantas.

"Saya dimasukkan ke grup WhatsApp, grup para Gus, kemudian dikeluarkan. Katanya, 'Miftah nggak pantas gabung WhatsApp grup para Gus', dikeluarkan," katanya dalam unggahan video YouTube Tujuh Detik, dikutip Jumat (13/12).


Miftah kemudian mengungkapkan bahwa ia dinilai tak pantas lantaran orang tuanya bukan merupakan seorang kiai. Panggilan Gus sendiri biasanya diberikan pada anak-anak kiai ataupun tokoh agama yang memiliki pondok pesantren.

Sempat diusir dari grup tersebut, Miftah pun tak tinggal diam. Ia pun sempat memberikan teguran keras agar anak-anak kiai tak hanya membanggakan nama orang tua mereka. Ia pun mengatakan bahwa yang hebat adalah ayah mereka yang bergelar kiai, bukan mereka sendiri.

"'Miftah anaknya siapa, kok ngerti-ngerti Gus?' Saya bilang, generasi yang paling jelek adalah yang mengatakan bapak saya orang hebat, sementara di saat dia berkata seperti itu, dia bukan siapa-siapa. Malu," tutur Miftah.

Miftah diketahui tengah viral akhir-akhir ini karena gaya ceramahnya yang disebut sering menghina orang. Ia pun telah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden buntut dari viralnya kasus ia yang menghina penjual es teh asongan.

(Arundati Swastika/and)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK