Alasan Miftah Maulana Dipanggil Gus meski Bukan Keturunan Kiai

Nama Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah semakin ramai dibahas oleh publik. Tak hanya soal gaya ceramahnya yang terus dikritik, garis keturunannya pun dikuliti publik karena statusnya sebagai Gus.

Panggilan Gus sendiri diketahui hanya ditujukan pada mereka yang merupakan anak atau keturunan dari seorang kiai atau pendiri pondok pesantren. Miftah pun sempat mengaku bahwa ia merupakan keturunan Kiai Ageng Hasan Besari, seorang kiai yang mendirikan Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.

Pengakuan ini pun membuat dirinya terhitung pantas mendapatkan gelar Gus. Namun, setelah ditelusuri, nama Miftah Maulana Habiburrahman ternyata tidak ada dalam daftar nasab atau keturunan Kiai Ageng Hasan Besari.

"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Raden Kunto Pramono, keturunan kedelapan Kiai Ageng Hasan Besari, dikutip Jumat (13/12).

Miftah kemudian kembali disorot setelah ia membongkar sendiri asal-usul pemanggilan ustaz dan kiai padanya. Lewat acara Kick Andy yang dipandu Andy F. Noya, ia mengungkap bahwa berdakwah bukanlah sebuah pekerjaan untuknya.

"Kita nggak punya pekerjaan, karena bagi saya dakwah itu bukan profesi. Tapi karena saya punya pesantren, orang manggil saya ustaz, manggil saya kiai," tutur pria kelahiran Lampung itu.

Andy F. Noya pun tidak yakin dengan sebutan kiai yang disematkan untuk Miftah. Namun, pendakwah itu justru berkelakar bahwa dia merupakan seorang kiai dengan penampilan atletis, tapi berhati lembut.

"Saya mengatakan dakwah itu bukan sebuah profesi, tapi apa pun profesinya harus berdakwah," imbuh Miftah Maulana.

Miftah terus menjadi sorotan publik usai kasusnya menghina penjual es teh asongan viral di media sosial hingga ia pun banjir kritikan. Ia mengaku menyesal dan kini telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Keagamaan.