Prof Eddy Wamenkumham Serang Balik dr Djaja soal Sianida di Tubuh Mirna

NAP | Insertlive
Jumat, 13 Oct 2023 08:00 WIB
Ahli dari tim Jokowi, Eddy Hiariej saat sidang MK (Youtube MK) Foto: Ahli dari tim Jokowi, Eddy Hiariej saat sidang MK (Youtube MK)
Jakarta, Insertlive -

Profesor Eddy Hiariej ikut berkomentar terkait teori dr Djaja Surya Atmaja soal sianida yang ditemukan di tubuh Mirna setelah 3 hari diautopsi.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) RI ini menyebutkan bahwa pernyataan dr Djaja tidak valid karena tak melakukan pemeriksaan.

"Seorang ahli memberikan keterangan secara garis besar itu ada dua. Ada ahli ketika akan memberikan keterangan itu tidak melakukan apa-apa. Tetapi ada ahli ketika akan memberikan keterangan dia harus melakukan eksperimen, harus melakukan observasi, harus melakukan pemeriksaan," ungkap Prof Eddy di YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.

ADVERTISEMENT

"Tapi kan Dr Djaja tidak melakukan autopsi. Kalau nilai pembuktian orang tidak melakukan autopsi, lalu dia bicara itu tidak beda dengan orang yang ngomong sembarangan di pinggir jalan," katanya lagi.

Menurut Prof Eddy, dr Djaja tidak ikut menjalani autopsi melainkan hanya melakukan embalming atau pembalseman mayat Mirna.

Kemudian saat soal pernyataan dr Djaja tentang wajah Mirna membiru bukan merah, jaksa Shandy Handika memberikan bantahannya.

Shandy mengungkapkan bahwa ada saksi lain yang melihat mayat Mirna dan mengatakan kalau wajah korban saat itu memerah.

"Saya lihat di bekas perkara, ada saksi namanya Amelia. Itu BAP-nya dibacakan, dan dia itu kalau nggak salah sebagai dokter atau staff di rumah sakit, melihat bahwa pada saat melihat mayat Mirna, itu mukanya cherry red sebenarnya," kata jaksa Shandy Handika.


Shandy juga tidak menampik adanya perbedaan kesaksian dari saksi yang dimilikinya dengan dr Djaja. Ia menduga hal tersebut terjadi karena faktor cahaya.

"Bisa jadi pencahayaannya berbeda," pungkas Shandy.

(nap/nap)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER