Pegiat HAM dan Aktivis 98 Korban Penculikan Raharja Waluya Tutup Usia

Pegiat HAM sekaligus aktivis 1998 Raharja Waluya meninggal dunia dini hari tadi. Kabar meninggalnya akvitis reformasi kejatuhan Presiden Soeharto itu pertama kali disampaikan Anies Baswedan.
"Jati meninggal jam 5 pagi ini di RSCM, begitu bunyi pesan yg datang pagi ini. Duka cita itu kembali terkabarkan. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un," tulis Anies.
Anies dan Raharja Waluya pernah sama-sama menimba ilmu di UGM, Yogyakarta. Keduanya berkuliah di Fakultas Filsafat
"Saya kuliah di Fakultas Ekonomi, Jati di Fakultas Filsafat. Kami bersahabat walau sering berdebat dan berbeda pandangan saat masa kuliah. Dalam 10 tahun terakhir ini kami berjuang bersama, sepemikiran dan bergerak bersama," tambah Anies.
Anies sedikit flashback soal perjuangan 98 yang membuat Raharja diculik dan mengalami kejadian tak mengenakkan.
"Siksaan tak berbatas, mulai jerat cekikan kabel di leher hingga setruman listrik tanpa henti. Ia sempat trauma jika ada urusan dengan "Tapi
"Penyiksaan yg dialaminya itu tak pernah sanggup menghentikan semangatnya. Semangatnya utk Indonesia yang lebih baik tak pernah surut. Dia wafat saat sedang berjuang, sedang pada semangat tertingginya. Husnul khatimah, insyaAllah," kata Anies.
Sebelum meninggal, Raharja Waluya menjadi kader PDIP dan nyaleg lewat dapil Jawa Tengah IV dengan nomor urut 7.
Namun belum diketahui Raharja meninggal karena penyakit apa.
(kmb/kmb)TERKAIT