Prabowo Terbuka Cawapres Milenial, Mengerucut ke Gibran

Agenda face to face dengan bakal calon presiden RI untuk pemilu 2024, Prabowo Subianto berlangsung intim dan hangat di kantor Transmedia, petang kemarin, Senin (7/8).

Diskusi dengan jajaran pilar-pilar pimpinan media ekosistem grup Transmedia, termasuk InsertLive berlangsung cukup intens.

Salah satu pertanyaan paling sering diutarakan pun juga keluar di diskusi tersebut. Tak lain adalah siapa bakal cawapres Prabowo nantinya?

Yang menarik di tengah gugatan revisi syarat umur capres dan cawapres bergulir di MK, nama Walkot Solo dan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengerucut menjadi favorit lembaga-lembaga survei.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo bisa jadi bacawapres Prabowo./ Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Jika merujuk syarat cawapres saat ini, Gibran yang masih 35 tahun tentu tak bisa mulus syarat kalau benar-benar jadi maju.

Namun gugatan revisi umur tadi menjadi pertanda isu langkah putra sulung Jokowi mendampingi Prabowo bisa saja terjadi di antara kemungkinan bakal cawapres lainnya seperti Erick Thohir Cs.

Prabowo yang ditanya tatap muka dengan Insertlive menjawab siap terbuka dengan cawapres paling potensial, termasuk Gibran yang merupakan golongan milenial.

"Tadi yang saya bilang, saya terbuka untuk semua kemungkinan, termásuk itu," jawabnya.

"Kepala media saya juga masih 34 tahun, saya terbuka dan membuka segala possible tersebut," jelas Prabowo.

Isu menguatnya Prabowo-Gibran untuk 2024 memang digadang-gadang akan menjadi game changer peta pemilu 2024 nanti di antara usungan poros kubu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Menhan aktif itu bertekad maju pemilu lagi setelah berkali-kali gagal dalam pemilu sebelumnya. Dua kali kesempatan terdahulu, Prabowo disandingkan dengan Sandi Uno dan Hatta Radjasa.

Sedangkan pada 2009, Prabowo sempat mengalah menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri yang juga suaranya kalah oleh pasangan SBY-Boediono.

Menyoal politik dan segala kemungkinannya, Prabowo lugas menjawab, "Politic is art of possible."