Michael Bay Bantah Bunuh Merpati Saat Syuting '6 Underground' di Italia

Reputasi Michael Bay sebagai sutradara handal tentu sudah harum di industri film dunia.

Berbagai film seperti A Quiet Place, Pearl Harbor, Transformers, Armageddon, hingga Bad Boys lahir dari sentuhan tangan Bay.

Sutradara asal Amerika Serikat tersebut ini juga terkenal dengan teknik pengambilan gambar 360 derajat yang ciri khasnya.

Namun, siapa sangka salah satu film garapan Bay justru membuat dirinya menuai permasalahan hukum.

Bay belum lama ini dituntut atas dugaan kasus pembunuhan terkait produksi film berjudul 6 Underground.

Bay diduga telah membunuh seekor burung merpati saat syuting film tersebut di Italia pada 2018.

Dilansir dari The Wrap, burung merpati tersebut diduga mati karena dibunuh boneka saat proses pengambilan gambar di lokasi syuting.

Namun, Bay dalam sebuah kesempatan justru membantah tudingan tersebut.

Bahkan, Bay mengaku dirinya sebagai salah satu penyayang binatang dan tak akan mungkin tega melakukan hal tersebut.

"Saya seorang penyayang binatang yang terkenal dan aktivis binatang yang besar," kata Bay yang dikutip dari The Wrap pada Senin (16/1).

Bay juga menegaskan bahwa dirinya tak pernah membunuh binatang dalam setiap produksi film garapannya.

"Tidak ada hewan yang terlibat dalam produksi yang terluka atau dirugikan atau di produksi lain yang telah saya kerjakan selama 30 tahun terakhir," sambung Bay.

Hal ini bermula ketika beredar informasi dari seorang paparazzi yang mengklaim punya bukti foto dan video aksi pembunuhan terhadap burung merpati saat produksi film garapan Bay.

Seperti yang diketahui, burung merpati merupakan salah satu spesies yang sangat dilindungi di Italia.

Bahkan, tindakan melukai, membunuh, dan menangkap burung merpati merupakan pelanggaran pidana.

Bay yang telah menyangkal tuduhan terhadap dirinya juga mengaku punya bukti yang jelas terkait hal tersebut.

"Kami memiliki bukti video yang jelas, banyak saksi, dan petugas keamanan yang membebaskan kami dari klaim ini, dan menyangkal satu foto paparazzi mereka yang memberikan cerita palsu." kata Bay.

Meski begitu, Bay mendapat kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan membayar denda kecil.

Namun, Bay menolak hal tersebut karena merasa tak bersalah terkait tudingan tersebut.