Ki Joko Bodo Sempat Masuk RS karena Asam Urat hingga Stroke Ringan

Ki Joko Bodo kabarnya meninggal dunia hari ini, Selasa (22/11).

Kabar duka tersebut langsung dibenarkan putri kandungnya, Ayda Prasasti.

"Iya betul. Meninggalnya sekitar jam 09.45 WIB," kata Ayda dikutip dari detikcom.

Ayda Prasasti juga meminta pada awak media untuk tidak menuliskan banyak berita yang tidak benar tentang kepergian sang ayah.

"Tapi beritanya jangan dibuat yang nggak-nggak," ungkapnya.

Sementara itu, Seno asisten Ki Joko Bodo juga ikut memberikan keterangan tentang kepergian sang guru spiritualnya.

Menurut Seno, ia tak merasakan firasat apapun sebelum kepergian Ki Joko Bodo.

Ia hanya bisa memastikan bahwa sebelum meninggal dunia, Ki Joko Bodo sempat dirawat di rumah sakit akibat asam urat, darah tinggi, dan stroke ringan.

"Anak-anak ada firasat, saya nggak. Sempat dirawat di rumah sakit ada asam urat sama darah tinggi. Pola makan nggak bagus jadi tuanya begitu," kata Seno pada InsertLive, Selasa (22/11).

"Sebenarnya tidak berbahaya tapi juga ada stroke ringannya sedikit," sambungnya.

Seno menambahkan bahwa semenjak hijrah, kehidupan Ki Joko Bodo juga ikut berubah.

"Waktu hijrah potong rambut, solat rajin lima waktu. Waktu pergi ke luar kota aja tiap azan harus berhenti di tol," imbuhnya.

"Udah hijrah nggak mau banyak ketemu lebih fokus untuk agama," lanjutnya.

Menutup perbincangan, Seno memaparkan bahwa ia sangat merasa kehilangan setelah kepergian Ki Joko Bodo.

"Saya merasa kehilangan sekali karena Ki Joko Bodo mengajarkan saya banyak hal, saya nggak punya apa-apa saya dari Yogyakarta, sama beliau saya diajarkan kehidupan. Berat memang berat," paparnya.

"Pesan dari Ki Joko Bodo harus banyak menolong orang, pasien nggak punya nggak pernah disuruh bayar," pungkasnya sambil menyeka air mata.