Datangi LPSK, Korban Robot Trading Net89 Ajukan Permohonan Ganti Rugi

INSERTLIVE | Insertlive
Senin, 07 Nov 2022 22:25 WIB
Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Foto: Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta, Insertlive -

Korban robot trading Net89 yang diwakili pengacaranya, M. Zainul Arifin mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta Timur, Senin (7/11).

Korban yang berjumlah 230 orang tersebut meminta perlindungan hukum dan juga mengajukan permohonan restitusi (ganti rugi).

"Hari ini kita ke LPSK terkait dengan laporan pengaduan para korban yang kita wakili ada 230 korban dengan total kerugian 28 miliar rupiah yang dilakukan oleh investasi robot trading Net89," ucap M. Zainul Arifin di Kantor LPSK.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Zainul Arifin membeberkan bahwa permohonan ganti rugi terhadap korban sesuai dengan mandat UU Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

"LPSK sesuai dengan UU mempunyai peran, fungsi dan wewenang untuk melakukan terkait dengan perlindungan hukum dan permohonan fasilitas restitusi atau pergantian ganti rugi terhadap korban," tambahnya.

Permohonan ganti rugi yang diajukan oleh 230 korban kemungkinan akan disetujui. Pasalnya, kasus perkara Robot Trading Net89 berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Jadi ada beberapa tindak pidana yang tidak bisa dilakukan LPSK, tapi terkait TPPU itu bisa dilakukan pergantian restitusi," jelasnya lagi.

Siapa Reza Paten Tersangka Kasus Robot Trading Net89?Siapa Reza Paten Tersangka Kasus Robot Trading Net89?/ Foto: Instagram @rezapaten89

Selain itu, Zainul juga berharap para selebriti yang terlibat dalam kasus ini bisa datang dan memberikan kesaksianya dengan kooperatif.


"Kami berharap semuanya bisa kooperatif ya, termasuk publik figur. Harusnya bisa langsung memberikan saksi tanpa harus dipanggil mabes dulu," pungkasnya.

(nap/nap)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER