Yosua Telepon Vera Sebelum Dibunuh: Dadaku Sesak, Aku Mau Tidur

YOA | Insertlive
Rabu, 02 Nov 2022 10:00 WIB
Kekasih Brigadir Yosua Hutabarat, Vera Mareta Simanjuntak menjadi saksi di sidang kasus pembunuhan berencana Yosua dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer. Sambil menangis, Vera menceritakan saat Yosua menghubunginya melalui video call dan tengah ada masalah yang ditanggung sendiri. Yosua Telepon Vera Sebelum Dibunuh: Dadaku Sesak, Aku Mau Tidur (Foto: 20Detik)
Jakarta, Insertlive -

Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat (8/7) sore. Peristiwa itu awalnya disebut tembak-menembak yang diawali pelecehan terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.

Namun belakangan, terungkap semua cerita awal hanyalah karangan Ferdy Sambo belaka. Polisi pun menetapkan 11 orang sebagai tersangka.

Kasus ini kemudian masuk ke meja hijau. Dalam sidang saksi, Vera Simanjuntak selaku kekasih mengungkap gelagat tak biasa dari Yosua sebelum tewas dibunuh.

ADVERTISEMENT

Jaksa awalnya memperlihatkan tangkapan layar video call Vera bersama Yosua. Vera kemudian menjelaskan bahwa Yosua pernah bercerita ada masalah yang sedang dihadapi.

"Tiba-tiba dia telepon saya 21 Juni. Jam 12 malam, kemudian dia bertanya 'lagi di mana, Dek?'. 'Lagi di rumah, Bang, nggak dinas?', 'Abang ada masalah, Dek'," kata Vera saat menceritakan isi percakapan saat video call tersebut.

Vera mencoba membujuk Yosua menceritakan masalah tersebut. Namun Yosua enggan menceritakan masalah yang dihadapi kepada Vera, bahkan kepada keluarganya. Yosua menyebut biar dirinya saja yang menanggung masalah tersebut sendiri.

"Dia bilang, 'Abang ada masalah, Dik. Nggak bisa cerita masalah ini, baik ke Mama, baik ke Bapak, baik ke Reza, Kak Yuli, atau ke Adik. Saya sendiri," tutur Vera.

"Saya jawab, 'Masalah apa, Bang? Ceritalah, jangan dipendam sendiri', (jawab Yosua), 'Nggaklah, Dik. Biarlah aku yang nanggung ini semua'," ujarnya.


Ibunda Brigadir J atau Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, tak kuasa menahan tangisnya saat bersaksi di sidang Bharada Richard Eliezer. Tangisan Rosti pecah saat teringat sosok anaknya.Ibunda Brigadir J atau Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, tak kuasa menahan tangisnya saat bersaksi di sidang Bharada Richard Eliezer. Tangisan Rosti pecah saat teringat sosok anaknya./ Foto: 20Detik

Alih-alih bercerita, Yosua justru bertanya kepada Vera kenapa masih menunggu dia. Yosua meminta Vera tidak menunggu dirinya dan mencari serta menikahi laki-laki lain. Hal tersebut lantas ditolak Vera.

"Terus dia bilang lagi, 'Kenapa kau masih nunggu Abang, Dik?'. Terus saya bilang, 'Kan saya sayang sama Abang'. (Yosua bicara) 'Bukalah, Dik, hatimu buat laki-laki lain. Nikah, punya anak kalian, bahagia'," tutur Vera.

"Nggak mau saya bilang. Aku maunya nikah sama Abang, Abang diem aja. Abang nggak sayang lagi ya sama Adik," imbuhnya.

Setelah Vera mengatakan hal tersebut, Yosua lalu meminta telpon disudahi dengan alasan dadanya sakit dan mau istirahat. Saat itu Vera menyarankan untuk menelepon adik Yosua, Bripda Mahareza Rizky Hutabarat, untuk mengantarkan obat, namun ditolak Yosua.

"Terus dia bilang, 'Dadaku sesak, Dik. Aku mau tidur saja'. (Vera tanya), 'Memang sakit? Aku telepon Adik Reza ya buat antar obat buat Abang'. (Yosua jawab) 'Nggak, Dik'. Aku 'Tidur sana'. Saya suruh dia tidur," pungkasnya.

(yoa/yoa)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER